androidvodic.com

Moeldoko Isyaratkan Belum Tentu Setuju Insentif untuk Mobil Hybrid - News

Laporan Wartawan News, Lita Febriani

News, JAKARTA - Pemerintah tengah mengkaji berbagai kemungkinan skema pemberian insentif pembelian mobil hybrid sebagai upaya untuk mengurangi emisi.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, menerangkan insentif mobil hybrid perlu penelitian lebih dalam, apalagi perannya mengurangi konsumsi bahan bakar karena efisiensi teknologi.

"Memang sedang digodok. Makanya kemarin Presiden waktu ditanya bilang nunggu dulu. Hybrid juga perlu penelaahan lebih dalam, dalam hal tertentu sudah pengurangan bensin," tutur Moeldoko dalam konferensi pers penutupan pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (4/5/2024).

Ketua Umum Periklindo tersebut menyatakan, kajian perlu diperdalam agar pertumbuhan hybrid justru tidak menghambat pertumbuhan kendaraan listrik berbasis baterai.

"Kajian-kajian ini harus lebih didalamkan lagi. Tidak bisa dengan mudah memberikan izin, nanti untuk EV nggak akan bertumbuh dengan baik," jelasnya.

Presiden Joko Widodo sebelumnya menyampaikan sudah ada pembicaraan mengenai insentif mobil hybrid diantara menteri kabinet.

"(Insentif mobil hybrid) Masih dibicarakan dengan Menteri Ekonomi dan Menteri Perindustrian," ungkap Jokowi saat mengunjungi pameran PEVS 2024, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (3/5/2024).

Sebelumnya, agen pemegang merek (APM) Jepang seperti Toyota  Astra Motor (TAM) mendesak Pemerintah agar memberikan insentif untuk pembelian mobil hybrid.

Baca juga: Moeldoko: Insentif Mobil Hybrid Tidak Terlalu Penting

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan adanya keinginan pelaku industri otomotif agar pemerintah memberikan insentif bagi mobil hybrid yang diproduksi dan dipasarkan di Indonesia.

Permintaan tersebut mereka sampaikan saat berdialog dengan Presiden Joko Widodo di sela peresmian pameran otomotif Perhelatan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, hari ini, Kamis, 15 Februari 2024.

Usai membuka IIMS 2024, Presiden Joko Widodo memang menyambangi sejumlah booth kendaraan roda empat.

"Jadi tadi pembicaraan antara industri dan bapak Presiden itu meminta ada insentif untuk hybrid," terang Airlangga usai mendampingi Presiden Joko Widodo membuka IIMS 2024.

Baca juga: Soal Insentif Mobil Hybrid, Kemenperin: Semua Formula Dipikirkan

Menurut Airlangga, permintaan pelaku industri otomotif tersebut didasari pada kenaikan penjualan mobil hybrid dari tahun ke tahun.

Sepanjang 2023 penjualan mobil hybrid di Indonesia mencapai 54.000 unit, sedangkan pada 2022 hanya sekitar 10.000 unit.

Pada kesempatan sebelumnya di sela IIMS 2024, 20 Februari 2024 lalu, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menilai tak terlalu penting mobil hybrid mendapatkan insentif pajak dari pemerintah seperti yang diberikan kepada mobil listrik.

Pria yang juga Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) itu memandang demikian karena mobil hybrid masih menggunakan bensin.

"Ya sebenarnya menurut saya gak penting-penting amat. Toh (mobil hybrid) masih pakai bensin dan tambah lagi, apakah itu menjadi beban bagi pengendara, saya juga gak ngerti, karena harus ada dua hal kan. Satu ada bensin, satu ada listriknya. Tapi konsumennya akan menentukan," kata Moeldoko.

"Tapi dari sisi insentif yang close to EV (electric vehicle) ya menurut saya sih kurang gitu ya," lanjutnya. Moeldoko memandang bahwa masih lebih penting untuk kendaraan listrik yang diberikan insentif.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat