androidvodic.com

Kayu Jadi Materi Bangunan yang Ramah Lingkungan, Kuat dan Ekonomis - News

Laporan Wartawan News Eko Sutriyanto

News, TANGERANG - Saat ini, kayu merupakan salah satu materi bahan bangunan yang paling ramah lingkungan karena selain memiliki emisi karbon yang rendah, pengolahannya hemat energi, kayu pun dapat menyimpan karbon dalam waktu yang lama.

Dekan Fakultas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, IPB University, Prof Naresworo Nugroho mengatakan, melalui teknologi dan desain yang sesuai, kayu dapat menjadi materi bangunan yang tidak saja ramah lingkungan namun kuat, tahan lama dan ekonomis.

“Kayu adalah bahan yang sangat serbaguna dengan berbagai sifat fisik dan mekanik yang bervariasi di antara species pohon," kata Naresworo saat talkshow Kayu Ramah Lingkungan Dalam Bangunan Residensial yang sela-sela Expo ARCH:ID 2024 di Indonesian Convention Exhibition (ICE) BSD Tangerang Selatan, Sabtu (24/2/2024).

Baca juga: Perumnas Targetkan Pendapatan Rp2,7 Triliun di 2024 dari Penjualan 7.400 Unit Hunian

Selain itu, kayu juga merupakan sumber daya terbarukan dengan rasio kekuatan terhadap beban yang mumpuni yang juga menyumbang dampak positif bagi lingkungan.

Saat ini bangunan residensial di Indonesia masih banyak menggunakan material beton dan baja ringan sedangkan kayu, material kayu hanya digunakan hanya sebatas untuk desain interior dan façade.

Ketua Kehormatan IAI Nasional & Chairman of Indonesia Monitoring Committee on Architectural Services (IMC), I Ketut Rana Wiarcha mengatakan, kayu sudah jadi bagian bahan struktur dan konstruksi bangunan sangat melekat dengan jati diri dan nilai budaya Indonesia.

Oleh karena itu arsitek Indonesia sebagai garda terdepan pembangunan harus sepenuh hati menjunjung tinggi kode etik profesi, terutama komitmen melestarikan lingkungan alam dan identitas arsitekturalnya.

"Namun agar implementasi di lapangan lebih realistis, penting agar para pihak meningkatkan kapasitas dan ketrampilan kerja konstruksi kayu melalui pendidikan dan pelatihan yang secara simultan dan belajar mengerjakan secara langsung,” katanya.

Technical Director Forest Stewardship Council (FSC) Indonesia, Hartono Prabowo memgatakan, pihaknya melihat saat arsitek masih belum mendapatkan informasi dan sumber bahan baku yang sesuai untuk membangun bangunan dari kayu yang estetik, tahan lama dan berkelanjutan dari sisi kelestarian hutan.

Baca juga: Rumah Open Space, Hunian Tepat untuk Gaya Hidup Modern di Perkotaan

Namun demikian, ia memberikan contoh bangunan residensial dari kayu yakni microlibrary di Semarang bernama Warak Kayu yang seluruhnya menggunakan kayu yang bersertifikasi FSC.

"Sehingga selain proses pembuatannya ramah lingkungan, kayunya juga berasal dari pengelolaan hutan yang berkelanjutan berstandar Forest Stewardship Council," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat