androidvodic.com

4.397 Anak Daftar PPDB SMP Negeri di Kota Cilegon: 1.129 Orang tak Lolos  - News

News, CILEGON -  4.397 siswa mendaftar ke SMP negeri di di Kota Cilegon, Banten pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2024.

Dari jumlah tersebut, 1.129 anak dinyatakan tidak lolos.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon, Heni Anita Susila, mengatakan tercatat ada 10.986 orang mendaftar di sekolah negeri jenjang SD dan SMP pada PPDB 2024.

Baca juga: Cegah Kecurangan PPDB Berulang, Menko PMK Usul Pembentukan Satgas

 Dari jumlah tersebut, yang mendaftar ke SD negeri ada 6.589 orang dan 4.397 orang lainnya mendaftar ke SMP negeri. 

"Kuota SMP negeri itu ada 3.268 orang, yang mendaftar ada 4.397 orang, berarti memang ada yang tidak lolos sekitar 1.129 orang," ujarnya saat ditemui di kantornya, Senin (1/7/2024). 

Artinya, dari 4.397 orang yang mendaftar di SMP negeri, sekitar 1.129 orang lainnya dinyatakan tidak lolos masuk SMP negeri. 

Berbeda dengan jenjang SMP, pada jenjang SD negeri justru terbalik jauh yang kuotanya masih tersedia cukup banyak. 

Dari kuota yang disediakan Dindik, sebanyak 7.084 orang, yang mendaftar justru lebih sedikit dari kuota yang ada. 

 "Kuota SD itu ada 7.084 orang, tapi yang daftar cuma ada 6.589 orang, kuotanya masih lebih," ucapnya. 

Heni menyebut ada beberapa sekolah SD negeri di Kota Cilegon yang kekurangan murid, di antaranya SDN Cilodan perbatasan dengan Anyer, Kabupaten Serang. 

Baca juga: Syarat Daftar PPDB Kota Malang 2024 Jalur Siswa Inklusi, Pendaftaran Dilakukan Secara Luring

Di sekolah tersebut, kata dia, sudah ditinggalkan warga kampungnya sehingga dari kuota yang tersedia cukup banyak, hanya terisi beberapa murid. 

Heni mengimbau kepada masyarakat Kota Cilegon yang anaknya tidak lolos SMP negeri supaya menyekolahkan anaknya di sekolah swasta atau ke tsanawiyah. 

"Mungkin ada beberapa yang sudah tutup pendaftaran, tapi ada juga yang masih buka pendaftarannya sampai saat ini," ujarnya.

Heni berharap agar para orang tua bisa memaklumi keterbatasan tersebut karena keterbatasan ruang kelas dan jumlah SMP.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat