androidvodic.com

Gus Dur Jadi Inspirasi Karen Pooroe Dalam Berpolitik - News

News,  JAKARTA - Setelah ramai menjadi sorotan atas kematian putrinya, penyanyi Karen Porooe memutuskan terjun ke politik praktis.

Karen Pooroe memilih gabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI), untuk jadi kendaraannya pada Pemilihan Umum (Pemilu) periode 2024-2029.

Karen Pooroe juga memastikan dirinya akan mencalonkan diri menjadi Calon Legislatif (Caleg), untuk mengincar kursi DPRD.

Baca juga: Karen Pooroe Tegaskan Akan Maju Jadi Anggota DPRD saat Pemilu 2024

Sebelum berniat Nyaleg, Karen menjadikan mantan Presiden Indonesia, Gus Dur sebagai sosok yang menginspirasi dirinya dalam berpolitik.

"Saya terinspirasi dari almarhum Gus Dur, saya cinta sekali dengan beliau," kata Karen Pooroe kepada Warta Kota.

Alasan wanita berusia 36 tahun itu menjadikan Gus Dur sebagai inspirasinya, karena almarhum dianggap sebagai pejuang kebinekaan di Indonesiam

"Beliau memperjuangkan kebinekaan kita tuh luar biasa. Dengan paham beliau, ya beliau sebagai peminpin liberal, tapi dia terus mempertahankan kebhinekaan," ucapnya.

Baca juga: Karen Pooroe Berjuang Ungkap Kematian Putrinya, Janjinya di Depan Jenazah Zefania Jadi Kekuatan

Penyanyi jebolan ajang pencarian bakat Indonesian Idol musim pertama ini merasa, kebhinekaan di Indonesia seakan rusak dengan adanya politik identitas.

Padahal, menurut Karen, Indonesia sangat kaya yang terdiri dari 1001 bahasa, 17 ribu pulau, banyak suku bangsa.

Mantan istri Arya Satria Claproth itu mengayakan, sebelum gabung menjadi anggota PSI, ia seorang aktivis yang suka turun ke jalan menggaungkan anti kekerasan terhadap wanita dan anak.

Karen Pooroe saat ditemui di kantor KPMH, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (14/2/2023).
Karen Pooroe saat ditemui di kantor KPMH, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (14/2/2023). (Warta Kota/Arie Puji Waluyo)

"Sampai akhirnya ke politik praktis, setelah Zefania, putri saya meninggal. Banyak sekali cerita perempuan disana yang mengalami kekerasan, termasuk anaknya juga menjadi korban," jelasnya.

Tujuan dalam perjuangan itu, diakui Karen karena ia mau Indonesia tidak ada lagi kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Saya adalah korban dari kekerasan perempuan sampai akhirnya kehilangan anak, rasanya sakit sekali," ungkapnya.

Akan tetapi, Karen Pooroe sadar usahanya dijalan akan sia-sia jika dirinya tidak masuk kedalam politik praktis, dengan menjadi anggota legislatif.

"Makanya saya mau Nyaleg di 2024. Saya sadar, kalau mau perjuangkan anti kekerasan terhadap perempuan dan anak, harus terlibat dalam kebijakannya," ujar Karen Pooroe. (ARI). 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat