androidvodic.com

Pernah Lirik Inter Milan, Putra Raja Salman Akhirnya Batal Beli Nerazzurri, Ini Alasannya - News

News - Pesona Inter Milan sebagai salah satu tim terbesar di Liga Italia memang tak perlu diragukan.

Keberhasilan meraih berbagai gelar bergengsi di beragam kompetisi menambah komplet CV Inter Milan sebagai raksasa Italia.

Inter Milan bisa dikatakan sejajar dengan Juventus dan AC Milan sebagai kekuatan utama di sepak bola Negeri Pizza.

Pemain depan Inter Milan Argentina Joaquin Correa (tengah) merayakan dengan rekan satu timnya setelah mencetak gol keduanya selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter dan Udinese pada 31 Oktober 2021 di stadion San Siro di Milan.
Pemain depan Inter Milan Argentina Joaquin Correa (tengah) merayakan dengan rekan satu timnya setelah mencetak gol keduanya selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter dan Udinese pada 31 Oktober 2021 di stadion San Siro di Milan. (Marco BERTORELLO / AFP)

Baca juga: Berita Inter, Marotta Tepis Kepindahan Insigne, Brozovic Tertawakan Gol Bunuh Diri, Hengkang Gratis?

Hal tersebut membuat Inter tak kekurangan peminat andai sang pemilik ingin mundur dari tampuk kepemimpinan.

Itu sudah terbukti ketika Massimo Moratti hengkang dari kubu biru Kota Milan ini.

Ia kala itu menyerahkan tampuk kepemilikan, salah satunya, kepada Erick Thohir.

Meski tak begitu lama, Erick sudah menancapkan pengaruh di Nerazzurri.

Baca juga: Penempatan Rade Krunic di AC Milan, Trik Pioli untuk Kessie, Pembelaan Massara & Kebutuhan Juventus

Kini, mereka dimiliki oleh Suning Grup.

Steven Zhang lantas didapuk sebagai Presiden klub yang baru.

Di awal pembelian, Zhang menjanjikan kepada para tifosi akan kebangkitan tim.

Ia membuktikan janjinya pada Liga Italia musim lalu.

Di mana secara perlahan, Inter merangsek ke papan atas dan mengkudeta AC Milan yang lama menjadi pemuncak klasemen.

Sayangnya pandemi Covid-19 membuat kondisi Suning Grup sebagai pemilik tim terguncang.

Di saat yang sama, keuangan Nerazzurri juga ikut terpengaruh dengan pandemi.

Pendukung Newcastle United mengenakan jubah berpose dengan plakat 'terjual' saat mereka merayakan penjualan klub ke konsorsium yang dipimpin Saudi, di luar stadion klub di St James' Park di Newcastle upon Tyne di timur laut Inggris pada 8 Oktober 2021. Konsorsium yang dipimpin Saudi menyelesaikan pengambilalihan klub Liga Premier Newcastle United pada 7 Oktober meskipun ada peringatan dari Amnesty International bahwa kesepakatan itu mewakili
Pendukung Newcastle United mengenakan jubah berpose dengan plakat 'terjual' saat mereka merayakan penjualan klub ke konsorsium yang dipimpin Saudi, di luar stadion klub di St James' Park di Newcastle upon Tyne di timur laut Inggris pada 8 Oktober 2021. Konsorsium yang dipimpin Saudi menyelesaikan pengambilalihan klub Liga Premier Newcastle United pada 7 Oktober meskipun ada peringatan dari Amnesty International bahwa kesepakatan itu mewakili "pencucian olahraga" dari catatan hak asasi manusia kerajaan Teluk. (Oli SCARFF / AFP)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat