androidvodic.com

Berita Chelsea, Beli Bensin Buat Bus Tim Pun Kini Susah, Bisa Merugi Rp 10 Triliun Gegara Hal Ini - News

Berita Chelsea, Beli Bensin Buat Bus Tim Pun Kini Susah, Bisa Merugi Rp 10 Triliun Gegara Hal Ini

News - Pembekuan semua aset pengusaha Rusia, Roman Abramovich, oleh pemerintah Inggris benar-benar bikin Chelsea kelimpungan.

Sanksi itu berdampak langsung pada kegiatan operasional klub lantaran semua arus keuangan kini dibatasi dan diawasi pihak lain.

Hal itu termasuk penggunaan kartu kredit Chelsea untuk keperluan sehari-hari mereka, tak terkecuali membeli bahan bakar untuk bus tim.

Baca juga: BREAKING NEWS Inggris Resmi Bekukan Aset Roman Abramovich, Chelsea Terancam Bangkrut

Leonid Slutsky, teman dekat Roman Abramovich berkomentar mengenai kekayaan taipan Rusia ini.
Leonid Slutsky, teman dekat Roman Abramovich berkomentar mengenai kekayaan taipan Rusia ini. (Luxury Magazine)

Baca juga: Hitung-hitungan Peluang Persib Jadi Juara Liga 1 2021, Maung Masih Tergantung Hasil Laga Tim Lain

The Athletic melaporkan, Roman Abramovich terkena sanksi pada Kamis pagi oleh pemerintah Inggris.

Digambarkan oleh pemerintah Inggris sebagai "oligarki pro-Kremlin", Abramovich telah dikenai sanksi dengan pembekuan aset dan larangan bepergian.

Chelsea yang juga masuk dalam aset Abramovich, juga termasuk dalam sanksi pembekuan aset.

Meski begitu, Chelsea diberi 'lisensi khusus' dari pemerintah Inggris untuk masih bisa menjalankan arus keuangan mereka dalam skala kecil demi kepentingan operasional dalam pengawasan ketat.

Baca juga: Lima Alasan AC Milan Bisa Juara Liga Italia dengan 10 Laga Tersisa di Serie A 2021/2022

"'Lisensi khusus' itu mencakup izin bagi klub Liga Premier itu untuk memenuhi perlengkapan dan kebutuhan untuk bertanding, izin membayar staf dan pekerja, serta izin bagi pemegang tiket langganan untuk tetap bisa menghadiri pertandingan," tulis The Athletic dalam ulasannya.

Namun, ada batasan dan pengawasan ketat terkait jumlah dan bagaimana uang uang tersebut dapat dibelanjakan.

"Dapat dipahami bahwa untuk sementara (pembekuan aset) meluas ke kartu kredit perusahaan di Chelsea — dan berarti mereka saat ini tidak dapat membeli bahan bakar untuk bus tim," tulis The Athletic.

Baca juga: Arema FC Masih Bisa Juara Liga 1 2021 Meski Dilipat Persib, Ini Syarat dan Hitung-hitungannya

Gelandang Chelsea asal Inggris, Harvey Vale (depan, kiri) dan gelandang Luton Town asal Skotlandia, Allan Campbell berebut bola dalam laga putaran kelima Piala FA (FA Cup) antara Luton Town melawan Chelsea di Stadion Kenilworth Road, di Luton, Inggris bagian tengah, Kamis (3/3/2022) dini hari WIB. Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 2-3 (2-1) untuk kemenangan The Blues. AFP/ADRIAN DENNIS
Gelandang Chelsea asal Inggris, Harvey Vale (depan, kiri) dan gelandang Luton Town asal Skotlandia, Allan Campbell berebut bola dalam laga putaran kelima Piala FA (FA Cup) antara Luton Town melawan Chelsea di Stadion Kenilworth Road, di Luton, Inggris bagian tengah, Kamis (3/3/2022) dini hari WIB. Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 2-3 (2-1) untuk kemenangan The Blues. AFP/ADRIAN DENNIS (AFP/ADRIAN DENNIS)

Baca juga: Target yang Potensial Gabung AC Milan, Berardi Pemain Sayap yang Hilang, Disuntik Dana 80 Juta Euro

Penggunaan uang bagi keperluan operasional Chelsea dibatasi tak boleh lebih dari 20 ribu euro atau sekitar Rp 312 juta per laga.

Pada situasi normal, lazim bagi klub-klub untuk membelanjakan uang mereka untuk kebutuhan akomodasi staf, pelatih, dan pemain dari hotel ke stadion saat menjalani laga baik kandang maupun tandang.

The Athletic menggarisbawahi, terkait situasi tersebut, Chelsea tidak perlu mengubah jadwal perjalanan mereka ke Lille, Prancis untuk laga Liga Champions, karena sudah dibayar sebelumnya sebelum sanksi pembekuan aset dijatuhkan.

Baca juga: Wajah Lini Tengah Milan Musim Depan: Bakayoko Didepak, Pobega Datang, Theo Hernandez Lebih Komplet

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat