Terkini Lainnya
TAG
Wakil Direktur Indef Eko Listiyanto mendorong pemerintah agar melakukan mitigasi perlambatan ekonomi global.
Mantan Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) ini pun diyakini bakal mampu menjalani masa periode kedua jabatannya dengan mulus.
Dana Moneter Internasional (IMF) mengeluarkan peringatan terkait dengan meningkatnya ketegangan geopolitik dan fragmentasi ekonomi
Dewan eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) telah menyetujui program pinjaman empat tahun senilai 15,6 miliar dolar Amerika untuk Ukraina
Dengan adanya persetujuan ini, Wickremesinghe berharap IMF dapat memberikan paket pinjaman senilai 2,9 miliar dolar AS untuk Sri Lanka.
Sebelumnya, saham maskapai itu telah ditangguhkan sejak Juli 2020 di tengah pandemi Covid-19 yang menghancurkan dunia penerbangan global.
Belum menyentuh 2023, namun perusahaan sektor keuangan global saat ini sudah mulai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
IMF mengatakan bahwa pemangkasan itu dipengaruhi oleh pengetatan moneter global, meningkatnya inflasi yang disebabkan oleh perang di Ukraina
Pertumbuhan ekonomi nasional selama 2022 diperkirakan tetap bisa di atas dari target sasaran BI pada 4,5-5,3 persen.
IMF melihat situasi 2023 merupakan profil pertumbuhan terlemah sejak 2001, kecuali masa pandemi Covid-19 dan krisis keuangan global.
IMF mengatakan ekonomi Jerman diperkirakan akan menyusut 0,3 persen pada tahun 2023, turun dari perkiraan sebelumnya yaitu 0,8 persen.
Tekanan inflasi inti yang luas di luar harga energi dan makanan akan membutuhkan waktu untuk mencapai target bank sentral sekitar 2 persen.
61 persen dari peningkatan ekonomi dan Produk Domestik Bruto (PDB) disumbang oleh bisnis UKM
Utang bilateral Sr Lanka mencapai 9,6 miliar dolar AS. Sedangkan utang obligasi internasionalnya mencapai 19,8 miliar dolar AS.
Mulai dari adanya konflik geopolitik, varian baru Covid-19, hingga melonjaknya inflasi di berbagai belahan dunia.
Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengatakan pembicaraan dengan IMF untuk program senilai $3 miliar dimulai Agustus ini.
Selain lonjakan harga pangan dan energi, membengkaknya laju inflasi di Asia juga didorong oleh kenaikan imbal hasil obligasi global
IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi Eropa dan Amerika Serikat hampir nol pada tahun depan.
berbagai hasil dari pembahasan dalam berbagai pertemuan akan menjadi bahan untuk nanti disampaikan pada KTT G20 November mendatang.
IMF memperingatkan gangguan pasokan gas alam ke Eropa, dapat menjerumuskan perekonomian banyak negara di benua ini ke jurang resesi.