androidvodic.com

Perusahaan Sektor Keuangan Global Mulai Lakukan PHK Imbas Meredupnya Ekonomi Dunia, Ini Daftarnya - News

News, JAKARTA - Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia telah mengumumkan kepada dunia terkait peningkatan risiko resesi global yang kian suram pada 2023.

Hal ini terjadi akibat adanya lonjakan inflasi setelah munculnya perang Rusia dan Ukraina.

Sinyal resesi mulai terlihat usai sejumlah negara maju di dunia mengalami perlambatan ekonomi, seperti Eropa yang tengah menghadapi penurunan zona euro karena harga gas alam yang melonjak.

Belum menyentuh tahun 2023, namun perusahaan sektor keuangan global saat ini sudah mulai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Baca juga: 2023 Ekonomi Dunia Gelap Gulita, Pertumbuhan Ekonomi Semua Negara Diperkirakan Negatif

Citigroup dan Barclays

Bank investasi global Citigroup dan Barclays memutuskan melakukan PHK kepada sejumlah pekerjanya pada pekan ini, karena Wall Street mengalami penurunan tajam dalam pendapatan dan menghadapi prospek yang meredup tahun depan.

Menurut sumber, Citigroup yang berbasis di New York, Amerika Serikat, melepas sekitar 50 personel perdagangan minggu ini.

Perusahaan ini juga memangkas lusinan peran perbankan di tengah aktivitas penerbitan ekuitas dan utang yang merosot, menurut laporan Bloomberg pada Selasa (9/11/2022).

Sedangkan, Barclays yang berbasis di London, Inggris, memangkas sekitar 200 pekerja di seluruh posisi perbankan dan perdagangan minggu ini.

Langkah tersebut menunjukkan industri perbankan telah kembali ke ritual tahunan yang menjadi bagian dari apa yang telah mendefinisikan kehidupan di Wall Street, memotong pekerja yang dianggap berkinerja buruk.

Praktik tersebut, yang telah lama dihentikan selama beberapa tahun terakhir di tengah ledakan aktivitas transaksi, kembali dilakukan setelah Goldman Sachs memberhentikan ratusan karyawan pada September.

Meskipun pemangkasan pekerja ini tidak sebanyak dibandingkan perusahaan teknologi termasuk Meta dan Stripe, namun keputusan tersebut kemungkinan dapat menjadi tren jika pasar modal tetap sekarat.

Penerbitan ekuitas anjlok 78 persen tahun ini hingga Oktober, karena sebagian besar pasar penawaran umum perdana (IPO) tetap beku, menurut data dari Asosiasi Industri Sekuritas dan Pasar Keuangan (SIFMA).

Penerbitan utang juga turun karena Federal Reserve AS (The Fed) menaikkan suku bunga, merosot 30 persen hingga September.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat