Terkini Lainnya
TAG
Founder Perusahaan Penerbangan Sriwijaya Air, Hendry Lie dan mantan Plt Kepala Dinas ESDM Bangka belitung, Rusbani belum ditahan Kejagung.
Dalam kasus mega korupsi timah, Hendry Lie merupakan beneficiary owner dan Fandy Lingga sebagai marketing di PT Tinindo Internusa (TIN).
Hendry Lie ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015-2022.
Maskapai penerbangan Sriwijaya Air pernah menjadi salah satu maskapai terbesar dan terbaik dengan faktor keselamatan prima di Indonesia.
Pun saat ditanya mengenai peluang tersangka dijemput paksa, pihak Kejaksaan Agung masih belum bisa memastikannya.
Penggeledahan ini dilakukan pada rentang Rabu (6/3/2024) hingga Jumat (8/3/2024).
Kejaksaan Agung terus mengusut perkara dugaan korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah.
Sederet maskapai penebangan menawarkan tiket pesawat murah Jakarta-Bangka Belitung mulai Rp 400 ribuan untuk penerbangan langsung pada Rabu (6/9/2023)
Rekomendasi tiket pesawat murah Jakarta-Makassar dari Super Air Jet dan Sriwijaya Air, bisa dipesan dengan tarif mulai Rp 1,3 jutaan.
Pada Jumat (11/11/2022), sebagian keluarga korban SJ 182 menyambangi kantor Sriwijaya Air yang terletak di Pontianak, Kalimantan Barat
Keluarga korban Sriwijaya Air SJ-182 menegaskan menolak untuk menandatangani surat Release and Discharge atau RnD sebagai syarat pencarian santunan
Sejumlah korban SJ-182 bertemu langsung Direktur Utama (Dirut) Sriwijaya Air Anthony Raimond Tampubolon di kantor pusat Sriwijaya Air
Berikut fakta-fakta terkait cekcok keluarga korban SJ-182 dengan pihak Sriwijaya Air yang telah dirangkum Tribunnews.com.
Sejumlah keluarga korban SJ-182 mendatangi kantor Sriwijaya Air di Jalan Marsekal Suryadarma No.7, Selapajang Jaya, Kec. Neglasari, Kota Tangerang
Korban membawa enam tuntutan dan meminta bertemu langsung dengan Direktur Utama (Dirut) Sriwijaya Air Anthony Raimond Tampubolon
Terdapat 27 keluarga anggota korban belum mendapat santunan yang dijanjikan dari pihak maskapai Sriwijaya.
Keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 mengaku belum menerima santunan sejak insiden jatuhnya pesawat terjadi pada 9 Januari 2021
Keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 menyambangi Kantor Staf Presiden (KSP), Kamis (10/11/2022) pagi menyampaikan sejumlah keluhan.
Ganti rugi berupa uang sebesar Rp 1,25 miliar ditambah dana kerohiman Rp 250 dari Sriwijaya Air, sehingga kurang lebih dapat Rp 1,5 miliar.
Selain pesawat yang ditumpangi Bamsoet ternyata ada dua pesawat milik maskapai Sriwijaya Air dan Lion Air yang gagal mendarat di Ambon.