Riset: Ini Empat Hal yang Diidamkan Seller yang Berdagang di Marketplace - News
News, JAKARTA – NeuroSensum, perusahaan riset konsumen berbasis neurosains dan kecerdasan artifisial, mempublikasikan hasil studi kualitatif mengenai kecenderungan konsumen dalam memanfaatkan online marketplace untuk berbelanja kebutuhan Lebaran.
Hasil studi tersebut menyebutkan, 80 persen masyarakat memanfaatkan marketplace dan e-commerce untuk mencari tahu barang-barang yang akan mereka beli.
Sebanyak 69 persen di antaranya bersiap berburu diskon online saat setelah menerima Tunjangan Hari Raya (THR) Lebaran 2021.
Kebutuhan belanja secara online di masa pandemi juga turut meningkatkan pendapatan para seller di sejumlah online marketplace. Bagi para seller, momen seperti Idul Fitri menjadi peluang besar untuk meraup keuntungan berlipat ganda.
Konsumen yang telah memperoleh THR biasanya membelanjakan uangnya terutama untuk produk fashion selain kue, parsel, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
Baca juga: Kisah Nurul, Pengusaha Tas Cimahi Sukses Besarkan Brand Sendiri Setelah Kecewa Jadi Reseller
Dari studi kualitatif lainnya, NeuroSensum juga mendapati empat hal yang diinginkan oleh para penjual di online marketplace agar lapak jualan mereka tetap ramai.
Baca juga: SiCepat Bukukan Lonjakan 44 Persen Seller yang Aktifkan Fitur HaLu di 3 Platform e-Commerce
Grace Oktaviana, Associate Director NeuroSensum mengatakan, Shopee dianggap sebagai e-commerce ideal oleh para seller di online marketplace.
Para seller menginginkan empat hal di online marketplace:
Pertama, gratis ongkir (ongkos kirim) merupakan hal yang paling digemari konsumen, sekaligus para penjual online. Banyak dari mereka yang menyatakan bahwa gratis ongkir adalah salah satu fitur Shopee yang mampu meningkatkan jumlah pesanan.
Baca juga: Platform Reseller Dusdusan Kini Miliki 130.000 Reseller dengan Tiga Warehouse
"Subsidi ongkir itu sangat membantu untuk daya tarik pembeli karena lokasi seller juga berpengaruh. Masalahnya terkadang pembeli bisa berpikir dua kali kalau ongkirnya mahal," ujar Nanda, seller produk aksesoris.
Kedua, seller service melalui hadirnya Relationship Manager (RM) di Shopee untuk menjembatani penjual dengan pihak marketplace, misalnya menginformasikan promo yang akan berlangsung, atau memberikan pendampingan apabila ada kendala dalam sistem, transaksi maupun masalah pengaduan.
Ketiga, program edukasi berupa pelatihan offline maupun online, yang membantu dan membimbing penjual untuk mengembangkan bisnis.
Topik edukasi yang diberikan Shopee untuk seller beragam, antara lain cara mengunggah produk di toko online, strategi beriklan, sampai edukasi tentang cara mengelola gudang yang baik.
Keempat, eksposur yang gencar dari e-commerce atau online marketplace ke publik. Menurut para penjual, iklan Shopee di media elektronik televisi, media luar ruang, atau media sosial juga menjadi bentuk dukungan konkret untuk meningkatkan penjualan.
Mereka beranggapan semakin banyak iklan Shopee yang beredar maka kesadaran masyarakat otomatis semakin tinggi.
Terkini Lainnya
80 persen masyarakat memanfaatkan marketplace dan e-commerce untuk mencari tahu barang-barang yang akan mereka beli.
Update Harga HP Xiaomi per Juli 2024: Redmi Note 13 Diskon Rp2.399.000, POCO F6 Diobral Rp4.899.000
BERITA TERKINI
berita POPULER
Sosok Diduga Pelaku Utama Peretasan PDN Indonesia, Pimpinan Geng Siber yang Diburu Berbagai Negara
Cara Memilih Kompresor Pendingin yang Tepat
Mengenal Lockbit, Geng Siber yang Retas PDN Indonesia Pakai Ransomware, Serta Cara Mereka Beroperasi
Menkominfo Tunjuk Nama Baru Plt Dirjen Aptika, Gantikan Semuel Abrijani yang Mundur Gara-gara PDN
Soal Pusat Data Nasional Diretas, Politisi ini Anggap Pemerintah Lalai