androidvodic.com

Bill Gates Inves Hingga 15 Miliar Dolar AS untuk Teknologi Bersih - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

News, JAKARTA – Miliader dan pendiri Microsoft, Bill Gates, akan menginvestasikan dana sebesar 15 miliar dolar AS atau sekitar Rp 213 triliun untuk proyek teknologi bersih di seluruh AS, Inggris, dan Uni Eropa.

Dikutip dari CNBC, Bill Gates menginvestasikan dananya melalui Breakthrough Energy Catalyst (BEC) yang termasuk ke dalam Breakthrough Energy Group yang didirikan oleh Bill Gates pada tahun 2015.

Sejauh ini, BEC telah mengumpulkan lebih dari 1,5 miliar dolar AS dari bisnis dan organisasi amal.

Namun, Direktur Pelaksana BEC Jonah Goldman mengatakan rencananya dana tersebut akan diinvestasikan 10 kali lipat dari jumlah itu atau senilai 15 miliar dolar AS.

Goldman menambahkan dana sebesar $15 miliar, akan disalurkan untuk menggunakan struktur keuangan yang inovatif dan perjanjian kemitraan.

Baca juga: Prediksi Bill Gates soal Kehidupan Mendatang, Manusia Kerja di Metaverse, Tahun 2022 jadi Titik Awal

“Kami adalah pembiayaan last-mile dan karenanya, kami akan menjadi modal paling berisiko di sana. Kami benar-benar mencoba menunjukkan jalur teknologi mana yang paling efektif” Jelas Jonah Goldman.

Di situs web, Breakthrough Energy menggambarkan BEC adalah program untuk menunjukan sebagai solusi baru yang akan menopang ekonomi rendah karbon.

Baca juga: Bill Gates Meramal, 2-3 Tahun Lagi Rapat Kerja Akan Bergeser ke Metaverse

Awalnya, BEC berfokus pada penangkapan udara langsung, hidrogen hijau, penyimpanan energi jangka panjang, dan bahan bakar penerbangan berkelanjutan.

Dana tersebut juga akan diinvestasikan untuk proyek besar seperti memberikan sumbangan filantropi, investasi ekuitas sub-pasar dan perjanjian offtake produk.

Baca juga: Spekulasi Bill Gates Soal Berakhirnya Fase Akut Pandemi

Bulan September lalu BEC mengumumkan jika mereka telah mendapatkan investasi dari beberapa investor diantaranya Microsoft, BlackRock , General Motors , American Airlines , Boston Consulting Group, Bank of America dan Arcelor Mittal.

BEC juga mendapat dukungan dari Departemen Energi AS dan badan eksekutif Uni Eropa, Komisi Eropa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat