androidvodic.com

Pemerintah AS Jalin Kemitraan dengan Google Untuk Kembangkan Chip Bagi Para Peneliti - News

Laporan Wartawan News, Mikael Dafit Adi Prasetyo

News, WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat (AS) menjalin kemitraan dengan Google untuk memproduksi chip yang dapat digunakan para peneliti untuk mengembangkan perangkat nanoteknologi dan semikonduktor baru.

Dilansir dari Reuters, Rabu (14/9/2022) kesepakatan itu ditandatangani oleh Institut Nasional Standar dan Teknologi (NIST) dan Google.

Rencananya, chip tersebut akan diproduksi oleh perusahaan semikonduktor SkyWater Technology di Bloomington, Minnesota, AS.

Baca juga: Samsung: Penurunan Penjualan Chip Memori Masih Akan Berlanjut Hingga Tahun Depan

Google akan membayar biaya awal untuk menyiapkan produksi dan akan mensubsidi proses produksi pertama, sesuai dengan perjanjian.

Kemudian, NIST dan mitra riset universitas akan merancang sirkuit untuk chip tersebut.

Beberapa waktu lalu, Presiden AS Joe Biden telah menandatangani undang-undang Chip and Science Act, yang mengizinkan perusahaan chip asing untuk mendirikan pabrik dan memproduksi chip di AS.

Sejumlah perusahaan telah mengumumkan pabrik semikonduktor baru yang dihasilkan dari pengesahan undang-undang, yang juga mengesahkan sekitar 52 miliar dolar AS subsidi pemerintah untuk produksi dan penelitian semikonduktor AS.

Selain itu, terdapat pula kredit pajak investasi untuk pabrik chip yang diperkirakan bernilai 24 miliar dolar AS.

"NIST mengantisipasi dengan merancang sebanyak 40 chip berbeda yang dioptimalkan untuk aplikasi yang berbeda,” kata Pejabat Pemerintah AS.

Baca juga: Serius Garap Dunia Virtual, Meta Teken Kontrak Pembelian Chip Dengan Qualcomm

“Desain chip yang berasal dari berbagai sumber akan membuat para peneliti dapat menciptakan ide-ide baru tanpa batasan dan berbagi data serta desain perangkat secara bebas," imbuhnya.

Sementara itu, mitra penelitian yang berkontribusi pada desain chip di antaranya Universitas Michigan, Universitas Maryland, Universitas George Washington, Universitas Brown, dan Universitas Carnegie Mellon.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat