Tak Mau Ketinggalan, Meta Perkenalkan Model Bahasa AI Baru - News
Laporan Wartawan News, Nur Febriana Trinugraheni
News, SAN FRANCISCO - Raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) Meta Platforms Inc mengumumkan pihaknya akan merilis model bahasa besar baru yang disebut Large Language Model Meta AI (LLaMA).
Pengumuman tersebut menjadikan Meta sebagai perusahaan teknologi besar terbaru yang bergabung ke dalam perlombaan untuk meluncurkan produk atau layanan kecerdasan buatan (AI) untuk menarik investor.
Melansir dari Reuters, perlombaan perusahaan teknologi untuk merambah ke teknologi AI dimulai pada akhir tahun lalu ketika OpenAI, perusahaan teknologi yang didukung Microsoft, meluncurkan chatbot ChatGPT.
Baca juga: Meta Platforms Siapkan PHK Putaran Baru Setelah Tahun Lalu Rumahkan 11.000 karyawan
Langkah OpenAI untuk meluncurkan ChatGPT mendorong raksasa teknologi seperti Alphabet Inc dan Baidu Inc China untuk menawarkan layanan AI mereka sendiri.
Sementara itu, LLaMA akan tersedia di bawah lisensi non-komersial untuk peneliti dan lembaga yang berafiliasi dengan pemerintah, masyarakat sipil, dan akademisi, kata Meta dalam pengumumannya pada Jumat (24/2/2023).
LLaMA akan menampung sejumlah besar teks untuk meringkas informasi dan menghasilkan sebuah konten. Selain itu, LLaMA diklaim dapat menjawab pertanyaan, misalnya dengan kalimat yang bisa dibaca seolah-olah ditulis oleh manusia.
Menurut keterangan Meta, LLaMA membutuhkan daya komputasi "jauh lebih sedikit" dibandingkan penawaran sebelumnya dan dilatih dalam 20 bahasa dengan fokus pada huruf Latin dan Cyrillic.
"Pengumuman Meta hari ini tampaknya merupakan langkah dalam menguji kemampuan AI generatif mereka sehingga mereka dapat mengimplementasikannya ke dalam produk mereka di masa mendatang," kata analis perangkat lunak senior di DA Davidson, Gil Luria.
Baca juga: Sama seperti Twitter, Meta akan Rilis Fitur Centang Biru Berbayar di Instagram dan Facebook
"Generative AI adalah aplikasi AI baru yang Meta kurang berpengalaman, tetapi jelas penting untuk masa depan bisnis mereka," sambungnya.
AI telah muncul sebagai titik terang untuk investasi di industri teknologi, yang menghadapi perlambatan pertumbuhan sehingga mendorong gelombang PHK yang meluas dan pengurangan dalam mengembangkan proyek baru.
Meta mengatakan LLaMA dapat mengungguli pesaingnya yang memeriksa lebih banyak parameter, atau variabel yang diperhitungkan oleh algoritma.
Secara khusus, versi LLaMA dengan 13 miliar parameter dapat mengungguli GPT-3, pendahulu terbaru dari model tempat ChatGPT dibuat.
Hal itu menggambarkan model LLaMA 65 miliar parameternya sebagai "kompetitif" dengan Google Chinchilla70B dan PaLM-540B, yang bahkan lebih besar dari model yang digunakan Google untuk memamerkan chatbot AI-nya Bard.
Seorang juru bicara Meta mengaitkan kinerja tersebut dengan jumlah data "lebih bersih" yang lebih besar dan "peningkatan arsitektur" dalam model yang meningkatkan stabilitas pelatihan.
Meta pada Mei tahun lalu merilis model bahasa besar OPT-175B, yang juga ditujukan untuk para peneliti, yang membentuk dasar iterasi baru dari chatbot-nya, BlenderBot.
Perusahaan teknologi itu kemudian memperkenalkan model bahasa baru yang disebut Galactica, yang dapat menulis artikel ilmiah dan memecahkan masalah matematika, tetapi dengan cepat menariknya setelah mendapat kritik.
Terkini Lainnya
Meta Platforms Inc mengumumkan pihaknya akan merilis model bahasa besar baru yang disebut Large Language Model Meta AI
Update Harga HP Xiaomi per Juli 2024: Redmi Note 13 Diskon Rp2.399.000, POCO F6 Diobral Rp4.899.000
BERITA REKOMENDASI
Dorong Produktivitas, UMKM Perlu Maksimalkan Kecerdasan Buatan
BERITA TERKINI
berita POPULER
Sosok Diduga Pelaku Utama Peretasan PDN Indonesia, Pimpinan Geng Siber yang Diburu Berbagai Negara
Cara Memilih Kompresor Pendingin yang Tepat
Mengenal Lockbit, Geng Siber yang Retas PDN Indonesia Pakai Ransomware, Serta Cara Mereka Beroperasi
Menkominfo Tunjuk Nama Baru Plt Dirjen Aptika, Gantikan Semuel Abrijani yang Mundur Gara-gara PDN
Soal Pusat Data Nasional Diretas, Politisi ini Anggap Pemerintah Lalai