androidvodic.com

Riset Eyos: Tidak Semua Peritel Turun Omset Akibat Pandemi - News

Laporan Wartawan News, Eko Sutriyanto

News, JAKARTA – Pembatasan aktivitas sosial masyarakat selama Pandemi Covid-19 di seluruh dunia, telah membawa dampak yang cukup signifikan terhadap penurunan aktivitas bisnis dan perekonomian di hampir semua lini usaha.

Salah satu sektor usaha yang paling terkena dampak adalah sektor bisnis eceran khususnya brand dan bisnis ritel.

Hasil riset dari perusahaan teknologi otomatisasi data ritel eyos (dahulu Emporio Analytics Indonesia) yang mengukur data real-time dari dua ribuan toko Modern Trade Independent (MTI), ternyata tidak semua brand dan peritel mengalami penurunan omset usaha di kala pandemi Covid-19 seperti sekarang.

“Berdasarkan data kami, beberapa brand dan peritel modern trade independent masih bisa mempertahankan angka penjualannya dengan stabil, bahkan ada yang bisa growth up.

Asal jeli dan konsisten dalam strategi marketing, situasi pasar saat ini yang suram, sebenarnya masih bisa di-create menjadi peluang yang positif” ujar Soon Lee, Country Manager Eyos di Jakarta (25/1/2021).

Baca juga: Aprindo Ajak Perbankan dan Fintech Bertemu untuk Percepat Implementasi QRIS di Ritel

Riset pasar yang dilaksanakan eyos selama September-Oktober 2020 terhadap lebih dari 2.000 toko ritel MTI di seluruh Indonesia, menemukan bahwa kategori besar seperti mie instant, susu, minyak goreng masih menunjukkan trend stabil cenderung positif dibanding sebelum pandemi.

Baca juga: Peritel Bisa Lebih Dekatkan Diri ke Pelanggan dengan Maksimalkan Inovasi IoT dan AI

Untuk kategori yang berhubungan dengan sanitasi dan imun mengalami peningkatan yang cukup masif.

Sedangkan untuk bisnis toko ritel MTI tidak menunjukkan penurunan. Tetap ada toko ritel yang mencatat angka pertumbuhan omset yang melejit tinggi.

Salah satu fenomena menarik; justru di saat aktivitas ekonomi shut down akibat Pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, bisnis minimarket dan supermarket mandiri skala lokal tumbuh pesat dan menjamur di berbagai kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.

"Mereka bersaing dengan minimarket branded jaringan nasional yang sudah dikenal dan mempunyai pelanggan loyal seperti Indomart, Alfamart, dan Alfamidi," katanya.

Berdasarkan data yang terdokumentasi, ada beberapa brand yang stabil dan tumbuh.

Umumnya mereka yang sigap dalam membaca data penjualan setiap hari, kemudian mengantisipasi dengan program marketing yang cepat dan tepat,” ujar Soon Lee dari Eyos.

Eyos melakukan riset ini dengan cara pengumpulan data konsumen secara real time saat pembayaran di meja kasir. Riset dilakukan pada dua ribuan minimarket dan supermarket lokal di berbagai daerah di Indonesia.

Baca juga: Aprindo: Pemerintah Jangan Bikin Kebijakan yang Menggerus Omzet Peritel

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat