androidvodic.com

Burger King Hentikan Operasional di Rusia - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo

News, NEW YORK – Burger King perusahaan makanan cepat saji dengan menu andalan hamburger menghentikan operasional bisnisnya di Rusia.

Dilansir dari situs CNN, Jumat (11/3/2022) merek restoran internasional yang ikonik dengan burger itu, mengatakan pihaknya telah menangguhkan semua dukungan perusahaannya untuk pasar Rusia, termasuk operasi, pemasaran, dan rantai pasokan.

Perusahaan juga menghentikan investasi dan ekspansi di wilayah tersebut.

Baca juga: Rusia Diambang Krisis, Inflasi 20 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Anjlok 8 Persen

“Hal ini tidak berarti bahwa restoran Burger King akan ditutup di Rusia. Kira-kira 800 gerai di sana sepenuhnya diwaralabakan dan dikelola oleh pemegang waralaba utama lokal,”kata perusahaan itu.

Burger King mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mengalihkan keuntungan dari operasi waralaba untuk bantuan kemanusiaan bagi pengungsi Ukraina.

"Burger King Rusia adalah bisnis mandiri yang dimiliki dan dioperasikan oleh pemegang waralaba kami di negara ini," kata RBI dalam sebuah pernyataan kepada CNN.

Perusahaan juga memiliki restoran Tim Hortons, Popeyes dan Firehouse Subs, tetapi gerai tersebut tidak memiliki lokasi di Rusia, kata RBI.

Sebelumnya, beberapa restoran yang menjual makanan cepat saji lain nya mulai ‘menjauhkan diri’ dari pasar Rusia karena invasi negara itu ke Ukraina.

Minggu ini, McDonald's (MCD) yang mengoperasikan sebagian besar dari sekitar 850 lokasinya di Rusia akan menutup sementara operasionalnya.

Baca juga: Amazon Bersama Google dan Microsoft Tangguhkan Layanan Cloud di Rusia

Starbucks (SBUX) mengatakan kepada mitra berlisensi di negara itu telah setuju untuk segera menghentikan operasional toko, menambahkan mereka juga menghentikan pengiriman produknya ke Rusia.

Yum Brands (YUM), yang memiliki KFC, Pizza Hut, Taco Bell, dan Habit Grill, juga mengatakan sedang bekerja dengan operatornya untuk menutup restoran di sana.

Papa Johns mengatakan telah menangguhkan semua operasi perusahaan di Rusia, termasuk dukungan operasional, pemasaran dan bisnis di pasar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat