androidvodic.com

Jelang Pemilu 2024, Empat Sektor Saham Ini Diprediksi Bisa Berikan Keuntungan - News

Laporan Wartawan News, Yanuar Riezqi Yovanda

News, JAKARTA - PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) memberikan saran terkait penerapan strategi investasi guna mengkapitalisasi kondisi fundamental Indonesia yang dalam kondisi baik.

Senior Portfolio Manager Equity Manulife Aset Manajemen Indonesia Caroline Rusli mengatakan, dengan latar belakang kondisi makro yang kuat dan penyelenggaraan pemilu di 2024, perusahaan memiliki pandangan yang positif terhadap beberapa sektor.

Pertama, sektor finansial terutama pada bank besar, di mana pertumbuhan profitabilitasnya masih kuat didukung kondisi likuiditas terus membaik dengan menekan cost of fund dan pertumbuhan kredit yang sehat.

Baca juga: Tahun Politik, Pedagang Tekstil di Senen Jaya Mulai Panen Pesanan Atribut Parpol Sampai Luar Kota

"Masalah yang terjadi pada perbankan di Amerika Serikat dan Eropa turut meningkatkan daya tarik sektor perbankan Indonesia yang menawarkan fundamental baik. Pergeseran arus investasi ini menjadi salah satu penyebab dari all time high beberapa emiten bank besar Indonesia," ujar Caroline mengutip risetnya, Rabu (21/6/2023).

Berikutnya yang kedua, yakni sektor communication services yang berpotensi diuntungkan dari aliran dana kampanye lewat meningkatnya belanja masyarakat akan pulsa.

Ketiga, sektor consumer staples dengan menantikan katalis yang lebih positif ketika belanja pemerintah dan aliran dana kampanye mulai terdistribusi secara masif.

Sementara itu, laporan keuangan kuartal I menunjukkan kinerja cukup berbeda antara perusahaan yang menargetkan konsumen menengah ke atas dan menengah ke bawah.

"Perusahaan yang menargetkan menengah ke atas kinerja penjualan dan profitnya menguat. Sedangkan yang menengah ke bawah terlihat trading down ke barang yang lebih rendah harganya, sehingga penjualan dan profit cenderung lebih melemah," kata Caroline.

Terakhir, sektor keempat berpeluang positif adalah materials yang menjadi bagian dari rantai pasokan energi baru dan terbarukan.

"Dengan preferensi eksposur pada emiten yang lebih banyak mendapatkan kontribusi pendapatan dari upstream dibandingkan downstream karena situasi oversupply smelter yang akan terus bertambah dalam beberapa tahun ini," pungkasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat