androidvodic.com

Ini Hitung-hitungan Nasabah Pinjol Kena Suku Bunga 0,4 Persen Per Hari - News

Laporan Wartawan News, Ismoyo

News, JAKARTA - Sejumlah platform peer-to-peer lending online lokal atau perusahaan pinjol yang menyediakan fasilitas pinjaman online alias pinjol, mematok suku bunga pinjaman 0,4 persen per hari.

Besaran suku bunga tersebut diberlakukan oleh perusahaan pinjol anggota Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).

Perusahaan pinjol AdaKami juga menerapkan batas maksimum suku bunga pinjaman 0,4 persen per hari.

Direktur Utama AdaKami Bernardino Moningka Vega membeberkan, ada 3 komponen dalam penetapan suku bunga pinjol 0,4 persen.

Ketiga komponen yang dimaksud adalah biaya teknologi, asuransi, dan biaya terkait pemasaran.

Asuransi merupakan komponennya yang terbesar. Untuk komponen asuransi pinjaman, merupakan sebuah proteksi yang dapat menekan risiko gagal bayar dari penerima pinjaman.

Sehingga, asuransi pinjaman berfungsi menjamin pengembalian dana akibat gagal bayar tetapi dengan persentase tertentu.

"Antara lain komponennya biaya marketing yaitu biaya yang kita keluarkan untuk iklan dan bagaiamana kita bisa meraih nasabah. Kedua, ada biaya seputar teknologi. teknologi kan banyak kita lakukan, banyak proses di sini menggunakan teknologi informasi (TI)," kata Bernardino.

Baca juga: KPPU Endus Praktik Kartel Suku Bunga Pinjol di Perusahaan Fintech Anggota AFPI

"Ketiga adalah komponen untuk asuransi. Kita kan diminta Otoritas Jasa Keuangan untuk memitigasi risiko. Salah produk yang untuk memitigasi risiko di adalah asuransi," lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum AFPI Entjik S. Djafar mengatakan, sukubunga pinjol 0,4 persen masih ringan. Lagi pula, 0,4 persen merupakan batas maksimum penetapan suku bunga utang.

Dia mengatakan, banyak para pelaku UMKM yang hingga kini masih menggunakan layanan pinjol karena suku bunganya diklaim masih terjangkau.

Baca juga: KPPU Panggil Asosiasi Fintech Selidiki Dugaan Kartel Suku Bunga Pinjol

"Sebenarnya yang kecil-kecil (pelaku UMKM) itu sebenarnya enggak merasa gede banget (bunga pinjamannya)," kata dia.

"Seperti penjual bakso atau nasi uduk yang butuh cuma Rp1 juta atau Rp2 juta per bulan, itu suku bunganya sebenarnya kalau dibanding keuntungannya 1 bulan itu jauh (lebih rendah)," pungkasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat