androidvodic.com

Pertamina Upayakan Stok LPG 3 Kg Tersedia di Seluruh Pangkalan - News

Laporan Wartawan News, Ismoyo

News, JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga menegaskan pihaknya terus berupaya memenuhi kebutuhan konsumsi energi masyarakat, baik itu Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun LPG.

Hal ini diungkapkan manajemen terkait adanya kabar keberadaan gas LPG 3 kg yang sulit diperoleh.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, khusus untuk LPG 3 Kg bersubsidi pihaknya memiliki 240 ribu pangkalan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, agar dapat dijangkau oleh masyarakat.

Baca juga: Update Harga LPG Bulan Oktober, Tabung 5,5 Kg di Jabodetabek Rp96.000, 12 Kg Dibanderol Rp204.000

Namun, Irto mengaku belum menerima laporan terkait adanya kabar gas LPG 3 Kg yang sulit diperoleh.

"Pertamina telah menyiapkan lebih dari 240 ribu pangkalan yang tersebar di wilayah Indonesia," ucap Irto kepada Tribunnews, Kamis (12/10/2023).

"Kami berupaya untuk memastikan agar LPG bersubsidi bisa tetap tersedia di Pangkalan resmi," sambungnya.

Saat ini, untuk memperbaiki tata kelola distribusinya, Pertamina tengah melakukan pendaftaran atau registrasi melalui KTP dan NIK supaya bisa dijadikan dasar menjadi data yang bisa dipertanggungjawabkan kepada pemerintah.

Pencocokan data ini disinergikan dengan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Irto juga mengimbau agar masyarakat menggunakan LPG sesuai peruntukannya, di mana LPG 3 Kg merupakan produk subsidi yang ditujukan khusus masyarakat yang kurang mampu.

Baca juga: Pertamina Dorong Juru Masak Rumahan dan Usaha Pakai LPG Nonsubsidi

"Saat ini juga sedang progres pencocokan data pembeli dengan data P3KE untuk mendukung penyaluran LPG Bersubsidi yang tepat sasaran," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif angkat bicara mengenai kabar keberadaan gas elpiji 3 Kg yang sulit diperoleh.

Menurut dia apabila bahan bakar subsidi tersebut sulit diperoleh, berarti terjadi kebocoran dalam proses distribusi.

"Masa sih jarang? Berarti bocor. Bocor ke mana-mana berarti," katanya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (12/10/2023).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat