androidvodic.com

Inovasi Alat Kesehatan Anak Bangsa Diharapkan Tetap Dapat Tempat di Indonesia - News

Laporan Wartawan News, Dennis Destryawan

News, JAKARTA -- Produsen alat kesehatan lokal diharapkan tetap dapat tempat di Indonesia untuk berperan serta membangun ekosistem kesehatan.

Ketua Komite Tetap Alat Kesehatan dan PKRT, KADIN Indonesia Bidang Kesehatan, Randy H Teguh mengatakan, pentingnya inovasi anak bangsa berperan serta membangun ekosistem kesehatan.

Ia berharap agar produsen alkes, yang telah berkembang sekitar 4 kali lipat dalam jangka waktu 3 tahun, serta inovasi hasil karya anak bangsa yang telah dikerjakan dengan sungguh-sungguh oleh para peneliti sejak mulainya Pandemi Covid-19, akan tetap mendapatkan tempat dalam sistem pengadaan.

Baca juga: Menkes Budi Gunadi Dorong Produsen Alkes dalam Negeri Berteknologi Tinggi

"Sehingga ketahanan dan kemandirian yang telah diperjuangkan selama 3 tahun terakhir tidak sia-sia," ujarnya saat Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Pengembangan Infrastruktur Kesehatan Sebagai Bagian Transformasi Kesehatan Indonesia, Kamis (30/11/2023).

FGD tersebut secara khusus membahas mengenai Mega Proyek SIHREN, SOPHI dan INPULS. FGD kali ini secara khusus membahas tentang pengadaan alkes melalui suatu Mega Proyek yang bernilai Rp 60 trilliun untuk jangka waktu 4-5 tahun dan terbagi menjadi tiga proyek.

  1. SIHREN (Strengthening Indonesia’s HealthCare Referral Network). Penguatan Sistem Layanan Kesehatan Rujukan.
  2. SOPHI (Strengthening Primary Healthcare). Penguatan Sistem Kesehatan Primer untuk Puskesmas, Pustu dan Posyandu.
  3. InPULS (Indonesia Public Laboratory System Strengthening). Penguatan Kapasitas Laboratorium Kesehatan Milik Pemerintah.

Pada dasarnya, Mega Proyek ini dilaksanakan untuk memenuhi komitmen Pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan RI untuk mendukung program Transformasi Kesehatan Nasional, khususnya transformasi layanan primer dan layanan rujukan.

Baca juga: Tunjang Layanan Kesehatan di RS Tentara, Asabri Bagikan Bantuan Alkes di Makassar dan Pontianak

Pemerintah berupaya untuk mengadakan alat kesehatan yang memadai untuk layanan kesehatan yang tersebar di seluruh Indonesia selengkap mungkin dan dalam waktu sesingkat-singkatnya.

Untuk memastikan ketersediaan pendanaan, Mega Proyek ini didukung oleh lembaga-lembaga keuangan regional dan global seperti World Bank, Asian Development Bank (ADB), Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan IsDB (Islamic Development Bank).

Adapun pelaksanaan pengadaan harus mengikuti sistem pengadaan yang ditetapkan oleh lembaga-lembaga keuangan tersebut, dan hal ini lah yang memicu beberapa kontroversi dalam ekosistem kesehatan alkes.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat