androidvodic.com

JAL Maskapai yang Diselamatkan Seorang Biksu Buddha Dari Kebangkrutan - News

News -- Maskapai penerbangan Japan Airlines (JAL) mengalami kecelakaan di Bandara Haned, Tokyo, Jepang pada Selasa (2/12/2024).

Seluruh awak dan penumpang Airbus A350 yang digunakan oleh JAL berhasil diselamatkan. Akan tetapi lima awak pesawat yang bertabrakan dengan JAL dikabarkan meninggal dunia.

Tahukah Anda kalau JAL telah dinyatakan bangkrut pada awal 2010? Akan tetapi maskapai yang sempat menjadi yang terbesar di Asia tersebut berhasil diselamatkan oleh seorang biksu Buddha.

Baca juga: 379 Penumpang dan Awak Maskapai Japan Airlines Telah Dievakuasi dari Pesawat yang Terbakar

JAL sempat merajai bisnis penerbangan di Asia sejak didirikan pada tahun 1951.

Akan tetapi sejak diprivatisasi pada 1987, maskapai ini justru terus mengalami kerugian.

Dalam 10 tahun mulai 2000 hingga 2010 sudah tiga kali mendapat dana talangan (bail out) dari pemerintah dan dalam waktu dekat akan mendapat suntikan lagi sebesar 10 juta dolar AS.

Jumlah dana talangan yang diperlukan untuk menutupi seluruh akumulasi hutangnya adalah 16 miliar dolar AS.

Pada 2009 JAL mengangkut sebanyak 52 juta penumpang dan 1,1 juta ton kargo. Maskapai ini memiliki armada yang terdiri dari 279 buah pesawat, beroperasi ke 220 kota tujuan yang tersebar di 35 negara di dunia.

Namun besarnya armada dan kota tujuan tersebut tidak disertai dengan kinerja bisnis yang baik.

Dari sekian banyak rute yang diterbangi, hanya ada 11 rute yang tingkat isiannya (load factor) diatas 70 persen. Sebaliknya, sebanyak 151 rute penerbangan lainnya menghasilkan tingkat isian dibawah 50%.

Baca juga: Pesawat Japan Airlines Terbakar di Landasan Pacu Bandara Haneda Tokyo

Akibatnya biaya operasional pun berdarah-darah karena besar pasak daripada tiang.

JAL kalah bersaing dengan tetangganya, All Nippon Airways, maskapai berbiaya murah namun sangat efisien.

Harga saham JAL pun terjun bebas menjadi 2 Yen per saham hingga akhirnya penjualan saham sempat dibekukan oleh bursa efek. JAL pun mengalami kerugian besar-besaran dan mem-PHK sebanyak 15.500.

Pada akhirnya, maskapai tersebut mengajukan kepailitan oleh pemerintah. Dan kemudian memulai restrukturisasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat