androidvodic.com

Xiaomi Libatkan 3.400 Insinyur Bikin Mobil Listrik SU7 - News

Laporan Wartawan News, Lita Febriani

News - Xiaomi serius untuk terjun ke industri kendaraan listrik. Mobil yang saat ini tengah diuji coba ialah SU7.

Dalam pengembangan mobil listrik, Xioami berinvestasi sebesar 10 miliar Yuan Tiongkok atau setara Rp 21 triliun.

Pengembangan EV Xiaomi mengadopsi pendekatan komprehensif, yang mengintegrasikan manufaktur industri, perangkat lunak pintar dan kecerdasan buatan untuk mendefinisikan ulang standar industri otomotif.

Baca juga: Mobil Listrik Xiaomi SU7 Bisa Parkir Otomatis di Garasi Bertingkat

Dengan investasi sebesar itu dalam penelitian dan pengembangan, tim Xiaomi yang terdiri dari 3.400 engineer dan tenaga ahli berhasil mencapai terobosan dalam teknologi E-Motor, baterai, Xiaomi Die-Casting, Xiaomi Pilot Autonomous Driving dan Smart Cabin.

Founder, Chairman dan CEO Xiaomi Group Lei Jun, mengatakan upaya Xiaomi untuk merambah industri otomotif merupakan lompatan strategis yang signifikan dari industri smartphone serta langkah penting untuk menyempurnakan ekosistem pintar Human x Car x Home.

"Xiaomi telah meningkatkan investasi hingga sepuluh kali lipat, di mulai dari pengembangan teknologi inti fundamental, dalam komitmen untuk membangun kendaraan yang luar biasa. Dalam 15 hingga 20 tahun ke depan, Xiaomi bertekad menjadi salah satu dari lima produsen mobil global teratas," tutur Lei Jun dalam keterangan resmi.

Xiaomi memperkenalkan HyperEngine V6/V6s dan HyperEngine V8s, tiga motor listrik yang mengusung teknologi inovatif seperti Bidirectional Full Oil Cooling Technology, desain S-shaped oil circuit dan desain staggered silicon steel lamination, mampu menyaingi kinerja mesin V8 dan V6 tradisional warisan era mesin pembakaran internal.

HyperEngine V8s yang memiliki kecepatan maksimum 27.200 rpm, output 425 ribu kW, dan torsi maksimum 635Nm, langsung mencatat rekor global untuk motor listrik.

Sementara HyperEngine V6/V6s, dengan kecepatan rotasi 21.000 rpm, melampaui kemampuan motor listrik yang sebelumnya telah diproduksi secara massal, menawarkan daya dan torsi yang luar biasa.

Xiaomi juga mengembangkan teknologi baterai terintegrasi CTB lewat Inverted Cell Technology, yang mencapai efisiensi integrasi 77,8 persen, peningkatan kinerja keseluruhan sebesar 24,4 persen dan kapasitas maksimum 150 kWh.

Secara teori, kapasitas baterai inovatif ini mampu mendukung performa sebuah kendaraan listrik dengan jarak tempuh yang melampaui 1.200 km.

Xiaomi EV juga dilengkapi dengan Sistem Manajemen Baterai (BMS) yang dikembangkan sendiri dengan ASIL-D, tingkat keamanan fungsional tertinggi.

Sistem ini mencakup tiga monitor dan alarm thermal runaway independen, serta sistem peringatan dini 24 jam.

Setiap baterai Xiaomi memiliki keandalan terdepan di industri dan menjalani uji keamanan baterai paling ketat, termasuk 1050+ verifikasi keamanan dan 96 kali durasi pengujian ketahanan standar internasional.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat