Faisal Basri Sebut Jokowi Gagal Sejahterakan Rakyat Gegara Makin Banyak Bansos, Perlu Dimakzulkan - News
Laporan wartawan News, Endrapta Pramudhiaz
News, JAKARTA - Ekonom senior INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) Faisal Basri menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal dalam menyejahterakan rakyat Indonesia.
Ia kemudian menyinggung soal bantuan sosial (bansos) yang digelontorkan Jokowi. Dia menyebut, bansos itu meningkat dari era SBY ke Jokowi, meningkat juga bila dibandingkan dengan masa pandemi Covid-19.
"Namanya bantuan sosial, artinya makin banyak orang yang bebannya berat. Jadi, Jokowi ternyata gagal menyejahterakan rakyat-rakyat Indonesia," kata Faisal dalam diskusi publik INDEF di Jakarta, Senin (5/2/2024).
Baca juga: Pakar Hukum Sebut Jokowi Telah Penuhi Syarat Pemakzulan, Buntut Ucapan Presiden Boleh Kampanye
Ia mengatakan, bukti Jokowi gagal menyejahterakan masyarakat karena terlihat makin banyak orang yang menerima bansos.
"Yang nganggur, yang di PHK, yang gagal panen, yang pupuknya kurang, dan sebagainya. Gagal Jokowi. Terbukti bahwa orang yang rentan hidupnya itu tidak turun, tercermin dari bansos yang naik terus," kata Faisal.
Faisal kemudian mengatakan cara bermain Jokowi ini jorok sekali. Maka dari itu, kata dia, perlu diantisipasi hal apalagi yang bisa dilakukan oleh Jokowi hingga Oktober nanti.
"Kalau perlu dimakzulkan segera karena beyond our imagination apa yang bisa dilakukannya. Kalau Prabowo menang juga belum tentu dilantik. Dia bikinlah keadaan darurat sehingga dia 3 periode," katanya.
Faisal turut mengungkap sebuah cerita di sidang kabinet, di mana Jokowi pernah marah karena angka kemiskinan naik.
Kata dia, di sidang kabinet tersebut Jokowi marah ke menteri-menteri ekonominya. Presiden meminta para menteri ekonomi berkoordinasi dengan BPS, mencari kapan waktu angka kemiskinan tersebut naik.
Baca juga: Ini Kata Surya Paloh soal Isu Pemakzulan Presiden Jokowi
Dari situ, Faisal menyebut Jokowi meminta untuk memberi bansos ketika angka kemiskinan itu naik.
"'Eh, menteri ekonomi, koordinasi dengan BPS. Kan ketahuan tuh BPS surveinya kapan. Nah, waktu survei itu, gelontorin bansos.' Nah, itu udah tabiat ini manusia," ujar Faisal.
Terkini Lainnya
Ekonom senior INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) Faisal Basri menyebut Presiden Joko Widodo
Disparitas Kemiskinan di Perkotaan dan Desa Makin Lebar, Provinsi Papua di Atas Angka Nasional
BERITA REKOMENDASI
5 Tahun ke Depan, Jokowi Canangkan Indonesia Swasembada Pangan
KPK: Bansos yang Dikorupsi Adalah yang Dibagikan Presiden Jokowi
PDIP Kaji Peluang Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta
BERITA TERKINI
berita POPULER
Cegah Kerugian Akibat Serangan Siber Terhadap Data, Perusahaan Perlu Lakukan Perlindungan
Dukung Energi Hijau, Perusahaan Ini Gunakan Skuter Listrik untuk Kendaraan Operasional
Emiten Unggas JPFA Dukung Kemajuan Dunia Pendidikan di Bidang Peternakan
Politisi Ini Ingatkan Risiko Gagal Bayar Program Student Loan Cukup Tinggi
Alarm Industri Indonesia 'Menyala', Kemenperin Sebut Sumbernya