androidvodic.com

Dua Roket Meluncur dari Gaza ke Israel di Tengah Ketegangan Pencaplokan Tepi Barat Palestina - News

News - Dua roket dikabarkan telah ditembakkan dari Jalur Gaza menuju Israel.

Kabar ini dikatakan pihak militer Israel di tengah ketengangan rencana pencaplokan wilayah Palestina.

Pada awal Juli, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersiap mengumumkan langkah pertama rencana aneksasi Tepi Barat.

Israel ingin mengumumkan kedaulatan di beberapa daerah Tepi Barat Palestina yang saat ini telah diduduki.

Petugas medis mengatakan, sirine terdengar di Distrik Israel Sderot pada Jumat (26/6/2020) malam waktu setempat, dikutip dari Al Jazeera

Baca: Misi Pengawasan Laut China Selatan, AS Kirimkan Pesawat Militer untuk Lacak Kapal Selam China

Baca: Hamas: Rencana Pencaplokan Wilayah oleh Israel adalah Deklarasi Perang

Anggota Kepolisian Hamas Palestina menunjukkan keterampilan mereka pada upacara kelulusan dari Akademi Kepolisian di Kota Gaza. Palestina. Kamis (7/5/2020). (AFP/MAHMUD HAMS)
Anggota Kepolisian Hamas Palestina menunjukkan keterampilan mereka pada upacara kelulusan dari Akademi Kepolisian di Kota Gaza. Palestina. Kamis (7/5/2020). (AFP/MAHMUD HAMS) (AFP/MAHMUD HAMS)

Itu adalah pertanda tembakan roket pertama yang diduga berasal dari Jalur Gaza, wilayah kekuasaan Hamas sejak awal Mei silam.

Tidak ada laporan korban cedera maupun kerusakan di wilayah tujuan roket tersebut.

Serangan ini terjadi sehari setelah Hamas mengatakan bahwa rencana aneksasi Israel merupakan deklarasi perang.

Pada 1 Juli mendatang, pemerintahan Netanyahu mulai mencaplok sejumlah daerah di Tepi Barat dan Lembah Jordan.

Wilayah ini dinilai strategis dan sejalan dengan rencana Presiden AS, Donald Trump atas Timur Tengah.

Adapun rencananya adalah mengusulkan mendirikan negara Palestina yang terdemiliterisasi di atas tambalan wilayah Palestina yang terputus-putus.

Baca: Palestina Tegaskan Tidak Biarkan Israel Ambil Tanah Tepi Barat

Baca: Indonesia Tegas Tolak Rencana Aneksasi Israel ke Wilayah Palestina di DK PBB

Namun wilayah Palestina tidak termasuk Yerussalem Timur, yang diklaim Palestina sebagai ibu kota negara.

Proposal Trump ini ditolak Palestina dan dikutuk publik internasional.

Perdana menteri Otoritas Palestina (PA) yang berbasis di Ramallah, Mohammad Shtayyeh menyebut rencana aneksasi sebagai ancaman eksistensial dan mengatakan Palestina akan merespons dengan tindakan mereka sendiri.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat