androidvodic.com

Trump dan Pendukungnya Belum Kunjung Menyerah Atas Kemenangan Joe Biden - News

Laporan wartawan News, Rina Ayu

News, WASHINGTON - Kandidat presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden memenangkan kursi presiden Amerika Serikat ke-46. Presiden Donald Trump dan pendukungnya tidak menyerah begitu saja.

Seperti dikutip dari Reuters, Minggu (8/11/2020), pendukungnya dan Partai Republik berencana akan melanjutkan strategi dengan menggunakan langkah hukum, dengan harapan dapat membalikkan hasil raihan suara Trump di beberapa negara bagian.

“Fakta sederhananya, pemilihan ini masih jauh dari selesai. Joe Biden belum disertifikasi sebagai pemenang di negara bagian mana pun."

"Apalagi negara bagian yang sangat diperebutkan menuju penghitungan ulang wajib, atau negara bagian di mana kampanye kami memiliki tantangan hukum yang valid dan sah yang dapat menentukan pemenang akhir, " kata Trump dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh tim kampanyenya. 

Baca juga: Jadi Presiden AS ke-64, Joe Biden Banjir Ucapan Selamat dari Berbagai Negara

Meski demikian, pendukung dan penasihat Trump sadar bahwa peluang mantan pengusaha New York itu untuk membalikkan hasil akhir pemilihan lalu menang sangat kecil.

Namun mereka ingin membiarkan proses hukum berjalan dengan sendirinya.

Baca juga: Masih Tak Terima, Trump Kabarnya Enggan Tinggalkan Gedung Putiih Meski Kalah Pilpres

"Dia harus membiarkan penghitungan ulang dilanjutkan, mengajukan klaim apa pun yang ada, dan kemudian jika tidak ada perubahan, dia harus mengakui, ”kata salah satu ajudan Trump. 

Partai Republik telah mengumpulkan setidaknya $ 60 juta untuk mendanai proses hukum di beberapa negara bagian.

“Harus memastikan setiap suara dihitung dan menuntut transparansi. Menempatkan pada dasar retorika yang kuat, ”kata mantan pejabat Gedung Putih lainnya.

Sementara, pendukung Trump dari Partai Republik di luar Gedung Putih memperingatkan bahwa Trump dapat menodai kredibilitasnya jika  tidak mundur dengan anggun.

“Tidak mungkin baginya untuk mencalonkan diri lagi pada 2024 jika dia dipandang sebagai pecundang,” kata sumber Partai Republik di Kongres.

Pengunjuk rasa membanjiri jalanan kota New York saat pemungutan suara Pemilihan Presiden Amerika Serikat berlangsung, Selasa (3/11/2020). Calon Presiden dari Partai Republik yang juga petahana Donald Trump bertarung dengan lawannya dari Partai Demokrat Joe Biden untuk memperebukan kursi Presiden Amerika Serikat. TRIBUNNEWS/DIAN PRATIWI PANGEMANAN
Pengunjuk rasa membanjiri jalanan kota New York saat pemungutan suara Pemilihan Presiden Amerika Serikat berlangsung, Selasa (3/11/2020). Calon Presiden dari Partai Republik yang juga petahana Donald Trump bertarung dengan lawannya dari Partai Demokrat Joe Biden untuk memperebukan kursi Presiden Amerika Serikat. TRIBUNNEWS/DIAN PRATIWI PANGEMANAN (TRIBUN/DIAN PRATIWI PANGEMANAN)

Hal itu juga diamini oleh Pembawa acara Fox News Laura Ingraham, seorang pembela setia Trump, pada hari Jumat.

Laura mendesak presiden Trump untuk menerima hasil yang tidak menguntungkan itu.

"Jika Tuan Biden memiliki 270 suara Electoral College pada akhir penghitungan, diharap Presiden Trump akan menerimanya dan dapat mundur dengan cara yang elegan," tutur Laura.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat