Viral ‘ciki ngebul’: Amankah nitrogen cair pada makanan? - News
Dinas Kesehatan Jawa Barat mengimbau masyarakat untuk “tidak dulu” mengonsumsi ciki ngebul, menyusul dua kasus keracunan di wilayah itu terkait jajanan tersebut.
Ciki ngebul, atau Cikibul , menjadi viral baru-baru ini berkat efek berasap yang yang dihasilkan dengan menambah nitrogen cair pada penganan biasa.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Jabar, dr. Ryan Bayusantika, mengatakan saat ini belum diketahui apakah semua produsen dan penjual Cikibul mengerti cara membuatnya atau konsumen sendiri mengerti cara mengonsumsinya.
“Kita khawatirkan kasus di Bekasi ini terjadi kembali karena baru satu orang anak yang berat, tapi ini terjadi,” ujarnya kepada wartawan di Bandung, Yuli Saputra, yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.
Dinkes Jabar mencatat dua kasus keracunan terkait Cikibul yang terjadi pada bulan November dan Desember, masing-masing di Tasikmalaya dan Bekasi. Sementara Kemenkes mencatat satu kasus di Jawa Timur pada Januari 2023.
Namun, Dr. Ryan mengklarifikasi bahwa pihaknya belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan makanan.
Dinkes juga belum memberlakukan pelarangan nitrogen cair dan masih "melakukan kajian bersama pihak lain".
Baca juga:
- YLKI desak makanan ringan ‘Bikini’ ditarik dari pasaran
- Mengapa kebiasaan makan kita bisa dipengaruhi media sosial?
- 'Geger klepon tidak Islami', benarkah ada 'makanan syariah' dalam ajaran Islam?
Kementerian Kesehatan, melalui surat edaran telah merekomendasikan gerai pangan jajanan keliling supaya tidak menggunakan nitrogen cair pada produk pangan siap saji.
Adapun restoran yang menggunakan bahan tersebut harus berada di bawah pembinaan dan pengawasan dari dinas kesehatan setempat serta “diberikan informasi cara konsumsi yang aman kepada konsumen,” kata surat edaran tersebut, yang ditandatangani oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Maxi Rein Rondonuwu pada 6 Januari.
Kemenkes bersama Badan POM dan Kementerian/Lembaga terkait juga sedang mengkaji aturan tentang penggunaan nitrogen cair pada pangan, serta mempertimbangkan untuk membatasi perdagangan nitrogen cair – yang saat ini bisa dibeli secara bebas.
“Kita juga koordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait untuk bagaimana membatasi secara bebas perdagangan nitrogen cair ini,” kata Direktur Penyehatan Lingkungan (PL) Kemenkes, Anas Ma’ruf dalam konferensi pers pada hari Kamis (12/01).
Berapa banyak anak yang keracunan?
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Nina Susana, mengatakan dalam pernyataan tertulis bahwa terjadi lonjakan kasus keracunan makanan pada siswa SDN Ciawang, Tasikmalaya pada 15 November lalu. Sebanyak 24 anak mengonsumsi chikibul pada periode yang sama.
Terkini Lainnya
Dinas Kesehatan Jawa Barat mengimbau masyarakat untuk “tidak dulu” mengonsumsi Chiki Kebul, menyusul dua kasus keracunan terkait…
Berapa banyak anak yang keracunan?
Sejumlah orang tua di Korsel memilih dikurung di dalam sel demi merasakan 'hikikomori'
Di balik aksi gerombolan bersenjata menebang pohon bahan pembuat tasbih umat Buddha
Mitos dan stigma seputar vasektomi di Indonesia: Benarkah ‘hubungan seks jadi hambar' hingga 'berisiko kanker prostat’?
Mengapa Timur Tengah penting bagi Amerika Serikat?
Mengapa sejumlah orang tua di Korsel memilih dikurung di dalam sel?
BERITA TERKINI
berita POPULER
Jenderal Israel Ungkap Propaganda IDF: Jarang Tempur Langsung, Klaim Ratusan Hamas Tewas Bohong
Dukung Hizbullah dengan Segala Cara, Iran: Timur Tengah akan Membara Jika Israel Bombardir Lebanon
Sepanjang 2024, 800 Perwira dari Letkol hingga Kolonel IDF Mundur: Gaza Bikin Ngeri, Israel Rapuh
Para Jenderal Israel Serukan Jeda Perang: IDF Terengah-engah, Biarlah Hamas Tetap Berkuasa di Gaza
Media Israel: IDF Gempur Hizbullah pada Paruh Kedua Juli, Saudi Minta Warganya Tinggalkan Lebanon