Perang di Ukraina menyebabkan kematian ribuan penghuni Laut Hitam - News
Bangkai lumba-lumba dan porpoise (kerabat lumba-lumba dan paus) terdampar di tepi Laut Hitam dalam jumlah yang luar biasa banyak. Para ilmuwan menyalahkan peningkatan aktivitas Angkatan Laut Rusia terkait perang di Ukraina.
Setiap pagi, ketika matahari baru terbit, Ivan Rusev menyusuri garis pantai Laut Hitam, di barat daya Ukraina.
Saat musim gugur, dia menyaksikan jutaan burung yang bermigrasi berangkat ke selatan. Rombongan pelikan terakhir berangkat pada akhir September dan mereka tidak akan kembali lagi sampai Maret.
Sementara migrasi burung pelikan masih berlanjut dalam pola yang sudah menjadi kebiasaan, satwa-satwa liar lainnya yang berada di wilayah ini sangat terganggu.
Pada bulan-bulan setelah Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari, Rusev melihat fenomena baru dan meresahkan: lumba-lumba dan porpoise yang mati terdampar di pantai dalam jumlah yang luar biasa banyak.
Ini bukan kali pertama Rusev menemukan hewan-hewan mati di pantai ini.
Sebelumnya dia juga pernah menemukan bangkai lumba-lumba dan porpoise yang terdampar. Di tubuh mereka terdapat banyak luka yang menunjukkan bahwa mereka terjebak dalam alat tangkap.
Namun, dalam penemuan bangkai para mamalia laut kali ini, dia tidak menemukan bekas luka itu.
Rusev adalah kepala peneliti di Taman Nasional Tuzly, di barat daya Ukraina, tidak jauh dari perbatasan dengan Moldova.
Pada situasi normal, katanya, dia mungkin menemukan tiga atau empat lumba-lumba mati terdampar di garis pantai taman nasional, sepanjang 44 kilometer, setiap tahunnya.
Begitu perang dimulai, sebagian besar garis pantai ditutup oleh pihak militer.
Baca juga:
- PBB: Satu juta spesies hewan dan tanaman terancam punah karena ulah manusia
- Hewan-hewan yang punah: Dari dodo, burung yang tak bisa terbang sampai quagga, zebra unik
- Dapatkah hewan yang sudah punah dihidupkan kembali untuk melawan perubahan iklim?
Dalam kurun waktu antara 24 Februari 2022 hingga akhir Agustus, dia dan rekan-rekannya menemukan 35 mamalia laut, yang termasuk ke dalam ordo Cetacea (mamalia laut termasuk spesies paus, lumba-lumba, dan pesut), mati di sepanjang garis pantai sepanjang 5 kilometer, yang masih bisa diakses.
Terkini Lainnya
Kerusakan yang sedang berlangsung di Laut Hitam, yang menyebabkan ribuan lumba-lumba mati, diperkirakan bukanlah dampak terburuk dari…
Siapa Sir Keir Starmer, perdana menteri baru Inggris setelah Partai Buruh menang Pemilu 2024?
Pemerintah Indonesia mau tarik investasi dari orang superkaya - Apa itu Family Office dan enam hal yang perlu diketahui
Petinggi Kominfo mundur 'sebagai tanggung jawab moral' setelah Pusat Data Nasional diretas
Ratusan orang di India tewas akibat berdesakan di festival keagamaan Hindu - 'Banyak yang tertimpa dan saya tidak bisa berbuat banyak'
Pimpinan KPK mengaku gagal berantas korupsi, 'tanpa dibilang pun publik sudah tahu'
BERITA TERKINI
berita POPULER
Ganjar Pranowo dan Basuki Tjahaja Purnama Jadi Ketua DPP PDIP Sampai 2025
Hamas Kemukakan Ide Baru untuk Akhiri Perang: Jaminan Internasional hingga Penarikan Bertahap IDF
Gertak Barat, Putin: Kami Siap Perang Jika NATO Senggol Kawasan Perbatasan
17.300 Hektar Lahan di Israel Utara Hangus Kena Rudal Hizbullah sejak Oktober 2023
Jejak Karir Keir Starmer, Mantan Pengacara yang jadi PM Inggris 2024 Lengserkan Posisi Rishi Sunak