androidvodic.com

Inflasi: Kalkulator warteg - Berapa harga sepiring nasi kini dan satu dekade lalu? - News

Rata-rata harga lauk masakan warung Tegal atau warteg naik hampir dua kali lipat jika dibandingkan dengan 10 tahun lalu. Tingginya harga bahan pangan dan dan biaya operasional seperti harga sewa kontrakan menjadi faktor utama, merujuk hasil survei dan wawancara BBC kepada 30 pemilik warteg di Jabodetabek.

Jika Anda pergi ke warteg di kawasan Jakarta dan memesan nasi ayam, minimal Anda harus merogoh kocek Rp17.000 atau lebih. Bandingkan dengan 10 tahun lalu, Anda hanya perlu mengeluarkan sekitar Rp11.500.

Atau, kalau Anda jeli, perhatikan porsinya. Apakah berkurang?

"Mungkin kalau dulu nasi, tempe orek, telur, dan sayur [seharga] Rp10.000 dapat. Kalau sekarang mungkin sekitar Rp12.000 atau Rp13.000. Bahkan bisa Rp13.000 atau Rp14.000.

"Lumayan naiknya. Tapi mungkin tergantung daerah juga ya, karena dekat asrama [mahasiswa] lebih murah," kata Axel Pradikie, 24, karyawan perusahaan percetakan digital tekstil, yang membeli nasi warteg dua hingga tiga kali dalam sehari.

BBC mengajak Anda untuk menjelajah kalkulator warteg di bawah ini yang menyajikan perubahan harga menu dalam 10 tahun terakhir.

Anda bisa juga mengecek inflasi tiap harga bahan pangan yang bersumber dari data Badan Pusat Statistik, Kementerian Perdagangan, dan Data Informasi Pangan Jakarta.

Inflasi bahan pangan

Warteg Nasi Rames Wulan milik Yati dan suaminya, Supri, di sekitar Jalan Irian, Gondangdia, Jakarta Pusat, dipadati pegawai kantoran yang datang untuk menyantap makan siang pada 16 Mei lalu.

Yati memasak, sedangkan Supri mengambil lauk untuk dihidangkan kepada para pelanggan setia mereka.

Mereka sudah berjualan di warteg itu selama 16 tahun. Namun kini, penjualan semakin sulit bagi mereka di tengah kenaikan harga-harga bahan pangan. Yati merasa harga barang belanjaannya di pasar - mulai dari telur, beras, hingga ayam - masih tak kunjung turun.

"Kalau ayam, kami ambilnya empat ekor [per hari]. Dulu satu ekor itu Rp25.000, sekarang Rp28.000. Naik Rp3.000 semenjak lebaran," keluh Yati sambil menggoreng paha ayam kuning.

Penjual warteg lainnya, Warto, juga mengamini kenaikan sejumlah harga bahan pangan seperti cabai merah.

"Bisa sampai Rp70.000. Bahkan beberapa minggu yang lalu sampai Rp120.000 [per] satu kilogram. Pas hujan deras mungkin dan susah panen, faktor cuaca mungkin," ujar Warto di warteg waralaba Kharisma Bahari miliknya di bilangan Kampus Universitas Bina Nusantara Syahdan, Jakarta Barat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat