androidvodic.com

Jepang: Kekhawatiran dan kemarahan terhadap rencana buang air limbah nuklir ke laut - News

Rencana kontroversial Jepang untuk membuang air limbah yang sudah diolah dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima telah menimbulkan kecemasan dan kemarahan di dalam serta luar negeri.

Sejak bencana tsunami pada 2011 yang merusak PLTN itu, lebih dari satu juta ton air limbah yang sudah diolah telah terkumpul di sana. Jepang sekarang ingin membuangnya ke Samudra Pasifik.

Pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA), telah menerbitkan laporan yang mendukung rencana Jepang.

Namun sejak diumumkan dua tahun yang lalu, rencana tersebut telah menjadi sangat kontroversial di Jepang.

  • Apakah air terkontaminasi radioaktif dari PLTN Fukushima aman dibuang ke laut?
  • Tsunami di Jepang 10 tahun lalu, bagaimana kelanjutan proyek nuklir Fukushima?
  • Bencana nuklir Fukushima: Eksekutif perusahaan dinyatakan tidak bersalah

Masyarakat setempat menyuarakan kekhawatiran tentang kontaminasi.

Kelompok industri perikanan dan makanan laut di Jepang dan wilayah lain juga telah menyatakan kekhawatiran tentang mata pencaharian mereka.

Mereka mengaku takut konsumen akan tidak mau membeli makanan laut.

Dan beberapa tetangga Tokyo juga tidak senang. China menjadi yang paling vokal, menuduh Jepang memperlakukan laut sebagai "saluran pembuangan pribadi".

Pada Selasa (04/07), mereka mengkritik laporan IAEA, mengatakan bahwa kesimpulannya "sepihak".

Jadi apa rencana Jepang dan bagaimana tepatnya mereka mengolah air limbah itu?

Apa rencana Jepang dengan air limbah itu?

Sejak bencana 2011, perusahaan pembangkit listrik Tepco telah memompa air untuk mendinginkan batang bahan bakar reaktor nuklir Fukushima.

Ini berarti setiap hari pembangkit itu menghasilkan air terkontaminasi, yang disimpan dalam tangki besar.

Lebih dari 1.000 tangki sudah terisi, dan Jepang mengatakan ini bukan solusi jangka panjang yang berkelanjutan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat