androidvodic.com

Putin Sebut FSB Menemukan Uang dan Kokain Dalam Jumlah Besar di Kantor Mendiang Eks Bos Wagner - News

News -- Meski telah tewas, bos perusahaan tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin masih jadi bahan pembicaraan, bahkan oleh Presiden Vladimir Putin.

Bahkan Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kalau Prigozhin melakukan hal yang melanggar hukum, yaitu menyimpan narkoba.

Pemimpin Rusia ini mengatakan, Dinas Keamanan Federal atau FSB telah menggerebek kantor Prigozhin di St Peterburg.

Baca juga: Wasiat Yevgeny: Pavel Prigozhin Warisi Kekayaannya Termasuk Grup Wagner

Dalam penggerebegan tersebut FSB menemukan uang dan narkoba jenis kokain dalam jumlah besar.

“Kita tahu bahwa (Dinas Keamanan Federal) tidak hanya menemukan 10 miliar rubel uang tunai di kantor perusahaan di St. Petersburg, tetapi juga 5 kilogram kokain,” jelas Putin dalam sesi Klub Diskusi Valdai di Sochi.

Polisi dan petugas keamanan menggerebek properti milik Wagner tak lama setelah pemberontakan Prigozhin.

Pada tanggal 23 Juni, Prigozhin mengumumkan bahwa pasukannya akan bergerak menuju Moskow, tetapi mundur keesokan harinya setelah mencapai kesepakatan dengan pihak berwenang.

Prigozhin dan beberapa rekan dekatnya meninggal pada tanggal 23 Agustus, ketika jet bisnisnya jatuh di Rusia barat.

Berbicara di forum Valdai, Putin berbagi beberapa temuan penyelidikan atas kecelakaan tersebut.

“Ketua Komite Investigasi baru-baru ini memberi tahu saya bahwa pecahan granat tangan ditemukan di tubuh para korban,” kata presiden.

Baca juga: Wasiat Yevgeny: Pavel Prigozhin Warisi Kekayaannya Termasuk Grup Wagner

“Tidak ada dampak luar terhadap pesawat. Sekarang ini adalah fakta yang sudah terkonfirmasi.”

Presiden menambahkan, jenazah tersebut belum diperiksa apakah ada jejak narkoba dan alkohol. “Saya yakin pemeriksaan seperti itu harus dilakukan,” katanya.

Putin sebelumnya memuji pejuang Wagner atas peran mereka dalam operasi militer Rusia di Ukraina.

Pada saat yang sama, dia mengatakan pada bulan Agustus bahwa Prigozhin telah melakukan “kesalahan serius,” dan bahwa dia telah menipu anak buahnya sendiri ketika memicu pemberontakan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat