androidvodic.com

Bombardir Sekolah-Rumah Sakit, Taktik Perang Apa yang Dijalankan Israel? Mau Potong Satu Generasi? - News

Bombardir Banyak Rumah Sakit, Taktik Perang Apa yang Dijalankan Israel? Mau Potong Satu Generasi?

News - Perang Gaza, yang pecah per 7 Oktober 2023 saat milisi pembebasan Palestina, Hamas menerobos perbatasan dan menyerang pemukiman Israel, menjadi panggung keperkasaan IDF, pasukan Israel.

Keperkasaan IDF itu ditunjukkan bukan cuma ke para milisi bersenjata, tetapi juga kepada bocah-bocah kecil, orang tua, pasien rumah sakit, bahkan bayi yang baru lahir.

'Hukuman kolektif', kata yang dipilih pemerintah Israel, dijalankan secara frontal, menyapu bersih Gaza Utara dengan bombardemen serangan udara, artileri berat, dan invasi pasukan barat ke semua fasilitas sipil.

Baca juga: 4 Rudal Burkan Buatan Iran oleh Hizbullah Porak-porandakan Markas Divisi Galilea Tentara Israel

Peluru dan Bom Serang Rumah Sakit 

Rencana itu belakangan mau mereka perluas ke Gaza Selatan, dearah yang mereka tunjuk sendiri untuk menjadi lokasi warga sipil Gaza Utara untuk mengungsi.

Di Gaza Utara, tank Israel secara beringas mendekati rumah sakit-rumah sakit Palestina.

Biasanya, para dokter dan staf medis diperingatkan kalau mereka harus pergi – dengan atau tanpa pasien yang membutuhkan. Serangan artileri menyusul, meski ribuan orang masih berada di dalam fasilitas kesehatan itu.

Senin kemarin, giliran RS Indonesia di Beit Lahia, Gaza. Setidaknya 12 orang tewas dalam serangan Israel terhadap fasilitas tersebut, bahkan ketika kendaraan lapis baja semakin mendekat ke rumah sakit.

Tapi itu hanyalah pusat medis terbaru yang menghadapi kemarahan tentara Israel.

Enam minggu setelah perang di Gaza, serangan Israel terhadap rumah sakit hampir menjadi motif konflik, meskipun kamp pengungsi, sekolah dan gereja juga tidak luput dari serangan tersebut.

Setidaknya 21 dari 35 rumah sakit di Gaza – termasuk pusat kanker di wilayah tersebut – tidak berfungsi sama sekali, dan yang lainnya rusak serta kekurangan obat-obatan dan persediaan penting.

Pada Minggu, 31 bayi prematur dievakuasi dari Rumah Sakit al-Shifa ke Rafah di selatan Jalur Gaza setelah berminggu-minggu diberi susu formula yang dicampur dengan air yang terkontaminasi, tanpa inkubator yang mati karena kekurangan bahan bakar akibat pengepungan Israel di daerah kantong tersebut sejak serangan Hamas 7 Oktober.

Setidaknya delapan bayi telah meninggal.

Pasukan Israel sebenarnya telah menduduki al-Shifa sejak pekan lalu setelah membombardir beberapa bagian rumah sakit.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat