androidvodic.com

Hamas Tolak Usulan Israel untuk Gencatan Senjata 2 Bulan, Hamas: Ini Tipuan, Kami Ingin Setop Perang - News

Hamas Tolak Usulan Israel untuk Gencatan Senjata 2 Bulan, Hamas: Ini Tipuan Kami Ingin Setop Perang

News- Gerakan Perlawanan Islam atau Hamas menolak usulan Israel untuk membebaskan sandera untuk Gencatan Senjata selama 2 bulan di Gaza.

Kesepakatan yang tampak terdengar mendamaikan adalah ada jeda pertempuran atau gencatan selama 60 hari dan ribuan warga Palestina yang dipenjara sebagai imbalan atas sandera yang tersisa.

Kesepakatan yang didukung Israel yang mencakup gencatan senjata selama dua bulan dan pembebasan semua sandera yang ditahan di Gaza untuk ribuan warga Palestina di penjara-penjara Israel ditolak oleh Hamas pada hari Selasa, menurut laporan media Israel.

Hamas mengatakan pihaknya tidak akan menyetujui gencatan senjata yang cuma sementara, ataupun menyingkirkannya dalam kepemimpinannya dari Gaza, dan keinginan Israel untuk pengasingan mereka di negara lain.

Baca juga: 21 Tentara Israel Tewas Dibombardir Hamas, Awalnya Ingin Hancurkan Infrastruktur Pejuang Palestina

Israel mengatakan bahwa gencatan senjata apa pun yang terjadi harus melemahkan Hamas dan memastikan bahwa Hamas tidak lagi menguasai Gaza dan dapat mengancam Israel.

“Ini adalah penipuan, kami tidak akan menerima metode ini. Kami menuntut diakhirinya perang,” kata juru bicara Hamas menurut outlet berita Israel Yediot Ahranot.

Seorang juru bicara Israel mengatakan pemerintah belum menerima jawaban negatif tersebut dari Hamas.

“Kami tidak akan menerima perjanjian yang membiarkan Hamas berkuasa – atau menjadi sandera di Jalur Gaza,” kata juru bicara Israel Eylon Levy.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, yang menjadi perantara perjanjian sebelumnya antara Israel dan Hamas, mengaku masih optimistis kesepakatan baru akan tercapai.

"Kami terlibat dalam diskusi serius dengan kedua belah pihak. Kami telah menyampaikan ide-ide kepada kedua belah pihak. Kami mendapatkan aliran balasan yang terus-menerus dari kedua belah pihak, dan hal itu merupakan alasan untuk optimis," kata Majed al-Ansari, juru bicara Qatar.

“Ada beberapa gagasan yang belum bisa kami ungkapkan,” imbuhnya.

(Sumber: The Messenger)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat