androidvodic.com

Mesir Mengatakan AS Harus Mengirim Pesan kepada Israel Tentang Konsekuensi Serangan Israel ke Rafah - News

Mesir Mengatakan AS Harus Mengirim Pesan kepada Israel Tentang Konsekuensi Serangan Israel ke Rafah

News- Mesir menuntut AS untuk mengirimkan pesan yang jelas kepada Israel atas rencana invasi Israel ke Rafah.

Mesir telah membangun zona keamanan terisolasi di sisi perbatasannya sebagai persiapan menghadapi potensi masuknya pengungsi Palestina.

Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, mengatakan pada tanggal 18 Maret bahwa AS harus mengirimkan pesan yang jelas kepada Israel mengenai konsekuensi dari serangan militer ke Rafah.

Permohonan Shoukry ini menyusul permintaan Washington agar Tel Aviv membatasi operasinya di Rafah Gaza selatan dekat perbatasan Mesir.

"Retorika saja tidak cukup, tidak cukup untuk menyatakan oposisi, penting juga untuk menunjukkan bagaimana jika posisi tersebut dielakkan, bagaimana jika posisi tersebut tidak dihormati,” kata Shoukry pada konferensi pers dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Komisaris Jenderal Philippe Lazzarini di Kairo.

"Terserah pada masyarakat internasional dan Amerika Serikat, yang telah mengindikasikan penolakan mereka terhadap kemungkinan seperti itu, untuk memperjelas apa konsekuensinya jika permohonan mereka tidak diindahkan," lanjut Shoukry.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Minggu bahwa tentara Israel akan menyerbu Rafah, menegaskan kembali bahwa Israel akan beroperasi di Rafah. Ini akan memakan waktu beberapa minggu, dan itu akan terjadi.

Netanyahu tidak menjelaskan apakah operasi di Rafah akan berlangsung beberapa minggu atau memerlukan beberapa minggu untuk persiapannya.

Para sekutu menentang langkah tersebut, dan menekan Netanyahu untuk tidak melanjutkan rencananya menyerang kota Gaza selatan di mana lebih dari satu juta warga Palestina menjadi pengungsi internal.

Sementara itu, Mesir telah membangun zona keamanan terisolasi di gurun Sinai bagian timur yang diklaim oleh kelompok hak asasi manusia setempat sebagai antisipasi Kairo terhadap masuknya pengungsi Palestina jika mereka diusir dari Rafah.

(Sumber: The Cradle)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat