androidvodic.com

Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-797: Rudal Balistik Rusia Hajar Odessa, Situs Warisan Budaya Terbakar - News

News - Berikut ini rangkuman peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina hari ke-797 pada Selasa (30/4/2024).

Rudal balistik Rusia menghantam bangunan tempat tinggal dan infrastruktur sipil di Odessa pada hari Senin (29/4/2024).

Serangan itu menghantam Gedung Akademi Hukum swasta yang terletak di pinggir laut.

Situs tersebut terbilang populer di kota pelabuhan selatan Ukraina.

Sebuah bangunan bergaya Gotik yang dikenal sebagai "Kastil Harry Potter" terlihat terbakar setelah serangan tersebut.

Juru bicara Angkatan Laut Ukraina, Dmytro Pletenchuk mengatakan serangan itu dilakukan oleh rudal balistik Iskander-M dengan hulu ledak cluster.

"Monster. Binatang buas. Liar. Sampah. Saya tidak tahu harus berkata apa lagi," kata Wali Kota Odessa, Hennadii Trukhanov, menanggapi serangan terhadap wilayahnya.

Setidaknya empat orang tewas dan 32 lainnya luka-luka akibat serangan rudal Rusia.

Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-797:

  • Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg mengaingatkan bahwa negara-negara anggota aliansi tersebut belum memenuhi janji mereka terkait bantuan militer kepada Ukraina tepat pada waktunya.

    Akibatnya, Rusia malah diuntungkan.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-796: Pertempuran Sengit Berlanjut di Front Timur

"Penundaan bantuan yang serius berarti konsekuensi serius di medan perang bagi Ukraina," kata Sekretaris Jenderal NATO di Kyiv saat bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

&"Kurangnya amunisi memungkinkan Rusia untuk terus maju di garis depan," kata Stoltenberg.

"Kurangnya pertahanan udara memungkinkan lebih banyak rudal Rusia mencapai sasarannya, dan kurangnya kemampuan serangan dalam memungkinkan Rusia memusatkan lebih banyak pasukan," lanjutnya.

Para pejabat Ukraina mengatakan Rusia sedang mengumpulkan kekuatan untuk melakukan serangan besar-besaran di musim panas, meskipun pasukannya hanya memperoleh sedikit kemajuan saat ini.

Zelensky mengatakan pasokan baru dari Barat sudah mulai berdatangan, namun lama.

"Proses ini harus dipercepat,"katanya.

  • Puing-puing menunjukkan bahwa rudal balistik Hwasong-11 Korea Utara menghantam Kharkiv pada tanggal 2 Januari, kata Pemantau sanksi PBB kepada Komite Dewan Keamanan dalam sebuah laporan yang dilihat oleh Reuters.

    Mereka menyimpulkan kalau rudal tersebut kemungkinan besar dipasok secara ilegal ke Rusia.

    Korea Utara dituduh mengembangkan senjata semacam itu dan memasoknya ke Rusia meskipun berada di bawah sanksi PBB karena program rudal balistik dan nuklirnya sejak tahun 2006.

    Sekutu Ukraina menuduh Korea Utara mentransfer senjata ke Rusia untuk digunakan melawan Ukraina dan merupakan pelanggaran embargo senjata.

    AS menuduh Rusia meluncurkan rudal balistik yang dipasok Korea Utara terhadap Ukraina setidaknya sembilan kali.

    Rusia pada bulan Maret memveto pembaruan pemantauan sanksi terhadap program rudal nuklir dan balistik Korea Utara.
  • Jauh dari garis depan, para petani Polandia telah mencabut blokade di perbatasan dengan Ukraina, kata para pejabat pada hari Senin (29/4/2024).

    Dengan demikian, protes yang berlangsung selama dua bulan atas impor pertanian dan dugaan persaingan tidak sehat telah berakhir.

    "Lalu lintas melalui seluruh perbatasan (dengan Ukraina) telah dibuka," kata Juru bicara Administrasi Pajak di wilayah Lublin Polandia, Michal Derus.

    "Semua truk diperbolehkan lewat selama tidak membawa barang yang terkena sanksi," tambah Derus.

    Pernyataan tersebut mengacu pada impor gandum dari Ukraina yang diberlakukan embargo sementara oleh Polandia.
  • Duchess of Edinburgh, Sophie pada hari Senin (29/4/2024) menjadi bangsawan Inggris pertama yang mengunjungi Ukraina sejak invasi besar-besaran Rusia.

    Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan Sophie bertemu dengan para penyintas kekerasan seksual dan penyiksaan.

    Sophie juga bertatap muka dengan perempuan yang menjadi pengungsi akibat perang, serta anak-anak yang dideportasi ke Rusia sebelum dipulangkan baru-baru ini.

    "Memang benar bahwa perempuan dan anak perempuan menanggung dampak paling besar dalam hal kerugian kemanusiaan," ucapnya.

(News, Andari Wulan Nugrahani)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat