androidvodic.com

Hamas: Tak Ada yang Tahu Berapa Sandera Israel yang Masih Hidup di Gaza, Pesan Yahya Sinwar Palsu - News

Hamas: Tak Ada yang Tahu Berapa Sandera Israel yang Masih Hidup di Gaza, Pesan Palsu Yahya Sinwar

News - Dalam sebuah wawancara dengan CNN yang dirilis pada Jumat (14/6/2024), anggota biro politik sekaligus juru bicara Hamas, Osama Hamdan mengatakan, baik pihaknya maupun pihak manapun tidak mengetahui berapa banyak dari 120 sandera Israel di Gaza yang masih hidup.

“Baik kami maupun siapa pun tidak mengetahui jumlah tahanan (sandera Israel) yang masih hidup di Jalur Gaza. Tidak ada yang tahu tentang hal itu,” katanya,

Dilansir i24, Hamdan menambahkan kalau operasi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk membebaskan empat sandera pada Sabtu pekan lalu justru mengakibatkan kematian tiga sandera lainnya, termasuk seorang warga negara Amerika.

Baca juga: Kerahkan Seabrek Pasukan Bantai Gaza Tengah, Israel Klaim Bebaskan 4 Sandera dari Jantung Nuseirat 

Hamdan mengatakan kepada CNN kalau setiap kesepakatan untuk membebaskan para sandera harus mencakup jaminan gencatan senjata permanen dan penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza.

Hamdan menambahkan dalam pernyataannya kalau Hamas memerlukan posisi dan sikap yang jelas dari  pendudukan Israel untuk menerima gencatan senjata

Dia menekankan bahwa pendudukan harus menarik diri dari Gaza dan membiarkan rakyat Palestina menentukan sendiri masa depan mereka.

Hamdan menekankan, kesepakatan dapat dicapai jika Washington bertindak positif, dan tidak hanya berdasarkan visi dan cara pandang Israel

Dia mengatakan bahwa usulan terbaru yang didukung oleh Amerika Serikat tidak memenuhi persyaratan Hamas karena Israel tidak menunjukkan kejelasan sikap atas proposal tersebut.

Baca juga: Menteri Israel Bezalel Smotrich Serukan Jenazah Warga Palestina Diarak Pakai Gerobak ke Pusat Kota

Serangan Brutal Israel di Kamp Nuseirat Sabtu (8/6/2024)
Serangan Brutal Israel di Kamp Nuseirat Sabtu (8/6/2024) (Twitter)

“Kami memerlukan posisi yang jelas dari Israel untuk menerima gencatan senjata, penarikan penuh dari Gaza, dan membiarkan Palestina menentukan masa depan mereka dengan cara yang benar secara mandiri, rekonstruksi, pencabutan pengepungan, dan kami siap untuk membicarakan kesepakatan yang adil mengenai pertukaran tahanan," katanya.

Dia menunjukkan bahwa pendudukan Israel menginginkan gencatan senjata hanya selama enam minggu dan kemudian kembali berperang.

Hamas meyakini, pemerintah Amerika belum meyakinkan Tel Aviv untuk menerima gencatan senjata permanen.

“Israel menginginkan gencatan senjata hanya untuk enam minggu dan kemudian mereka ingin kembali berperang, yang menurut saya, Amerika, sampai saat ini, mereka tidak meyakinkan Israel untuk menerima [gencatan senjata permanen],” kata juru bicara Hamas menyoroti bahwa AS perlu meyakinkan Israel untuk menerima gencatan senjata permanen sebagai bagian dari kesepakatan.

Baca juga: Hamas Minta Jaminan Tertulis dari AS: Gencatan Senjata Permanen, Israel Tarik Pasukan dari Gaza

Gerakan Perjuangan Islam Palestina, Hamas baru-baru ini menulis surat terbuka. Surat terbuka berjudul,
Gerakan Perjuangan Islam Palestina, Hamas baru-baru ini menulis surat terbuka. Surat terbuka berjudul, "Narasi Kami… Operasi Banjir Al-Aqsa" dijelaskan beberapa hal dari latar belakang Operasi Banjir Al-Aqsa, Siapa Hamas, dan lain-lain. (Tangkapan layar Surat Terbuka Hamas, Narasi Kami Operasi Banjir Al-Aqsa)

Serangan 7 Oktober Adalah Reaksi dari Penindasan Israel Selama Bertahun-tahun

Ketika ditanya apakah Hamas menyesali keputusannya menyerang Israel pada 7 Oktober, Hamdan mengatakan bahwa itu adalah “reaksi terhadap penindasan pendudukan Israel selama bertahun-tahun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat