androidvodic.com

Pejabat Senior Listrik: Israel Tak Dapat Dihuni jika Terjadi Perang Habis-habisan Lawan Hizbullah - News

News - Israel tidak akan bisa dihuni setelah 72 jam jika perang skala penuh pecah dengan Hizbullah, ujar pejabat senior kelistrikan Israel, mengutip The New Arab.

Pejabat tersebut bernama Shaul Goldstein, kepala perusahaan kelistrikan Israel, Independent System Operator Ltd (NOGA).

Ia mengeluarkan peringatan tersebut pada hari Kamis (20/6/2024) dalam sebuah konferensi di kota Sderot dekat Jalur Gaza, meskipun kemudian menarik kembali ucapannya.

"Kita tidak berada dalam situasi yang baik, dan kita tidak siap menghadapi perang sesungguhnya. Kita hidup dalam khayalan,” ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya tidak bisa menjanjikan listrik jika terjadi perang.

“Setelah 72 jam tanpa listrik, mustahil untuk tinggal di sini. Kami tidak siap menghadapi perang sesungguhnya,” tegasnya.

Dalam konferensi pers tersebut, Goldstein ditanyai apakah dia bisa menjamin akan ada pasokan listrik yang berkelanjutan jika terjadi keadaan darurat.

Foto ilustrasi jaringan listrik Israel
Foto ilustrasi jaringan listrik Israel (Nati Shohat/Flash90)

Goldstein mengatakan bahwa jaringan listrik Beirut, Lebanon sebagian besar identik dengan jaringan listrik Israel.

Jaringan listrik itu dapat dengan mudah rusak jika ada seruan untuk menghancurkannya.

Komentar Goldstein itu lantas menjadi headlines di berbagai media Israel.

Ia kemudian terpaksa mengaku salah ucap setelah dikritik pejabat pemerintah.

Baca juga: Populer Internasional: 80 Persen Terowongan Hamas Masih Utuh - IDF Mulai Kewalahan Hadapi Hizbullah

"Saya mengeluarkan pernyataan yang seharusnya tidak saya ucap," ujarnya kepada media Israel, Kan.

CEO Perusahaan Listrik Israel, Meir Shpilger, mengatakan komentar Goldstein itu tidak bertanggung jawab dan tidak sesuai kenyataan.

Eli Cohen, Menteri Energi, juga mengecam pernyataan Goldstein di X.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat