Siapa Jensen Huang, bos Nvidia yang dijuluki Taylor Swift-nya teknologi? - News
Ke mana pun Jensen Huang pergi belakangan ini, orang-orang mengelu-elukan namanya lalu mengerubunginya demi mendapatkan selfie bersamanya dan tanda tangannya.
Dia bukan selebriti, melainkan seorang insinyur elektro berusia 61 tahun. Huang adalah CEO Nvidia, perusahaan cip yang nilainya baru saja melonjak melampaui US$3 triliun (Rp49.149 triliun).
Nvidia sempat menyalip Apple sebagai perusahaan paling bernilai kedua di dunia.
Padahal delapan tahun lalu, sahamnya bernilai kurang dari satu persen harga saat ini.
“Dia benar-benar diperlakukan seperti seorang bintang rock,” kata pengamat teknologi Bob O’Donnell.
“Jensen melihat peluang ini untuk mengembangkan Nvidia. Dia terlihat menikmati momen ini.”
Dengan pencapaian barunya —berbalut jaket Tom Ford seharga US$9.000 (Rp147 juta)—, Huang tampil di konferensi teknologi tahunan Computex di Taiwan yang diikuti oleh perusahaan-perusahaan terbesar di dunia.
Huang lahir di Taiwan, namun keluarganya meninggalkan pulau itu saat berusia lima tahun.
Fotonya ada di mana-mana di konferensi tersebut, bahkan dia menulis namanya di baju seorang perempuan sambil bertanya-tanya apakah itu “ide yang bagus”.
Media lokal menggambarkan situasi itu sebagai “Jensanity”, istilah yang menggabungkan nama depannya, Jensen, dengan insanity (kegilaan) yang muncul terhadap sosok Huang.
Ini terjadi ketika regulator AS berencana menginvestigasi perusahaan-perusahaan teknologi besar, termasuk Nvidia, terkait dominiasinya terhadap industri kecerdasan buatan (AI).
Ketertarikan terhadap Huang juga datang dari sejawatnya.
CEO Meta, Mark Zuckerberg menggambarkan Huang semacam “Taylor Swift-nya bidang teknologi” ketika menanggapi seorang pengikut media sosial yang tidak mengetahui siapa Huang.
Apa yang menyebabkan ‘Jensanity’?
Terkini Lainnya
Jensen Huang membawa Nvidia, perusahaan cip yang dia dirikan 31 tahun lalu, menjadi salah satu perusahaan paling bernilai di dunia.…
Apa yang menyebabkan ‘Jensanity’?
Sejumlah orang tua di Korsel memilih dikurung di dalam sel demi merasakan 'hikikomori'
Di balik aksi gerombolan bersenjata menebang pohon bahan pembuat tasbih umat Buddha
Mitos dan stigma seputar vasektomi di Indonesia: Benarkah ‘hubungan seks jadi hambar' hingga 'berisiko kanker prostat’?
Mengapa Timur Tengah penting bagi Amerika Serikat?
Mengapa sejumlah orang tua di Korsel memilih dikurung di dalam sel?
BERITA TERKINI
berita POPULER
Hizbullah Gempur Markas Besar Batalyon Sahel di Barak Beit Hillel dengan Roket Falaq
Partai Demokrat Tanggapi Wacana Ganti Capres usai Joe Biden Dinilai Babak Belur di Debat Perdana
Dataran Tinggi Golan Dihujani Drone Hizbullah, 18 Pasukan Israel Terluka
Liga Arab Putuskan Hapus Label Hizbullah sebagai Organisasi Teroris
Rusia Serang New York di Donbass Pakai Bom Raksasa, 60 Tentara Ukraina Tewas, Gedung Lenyap