androidvodic.com

Relawan IndonesiAnies: Jangan Pilih Cawapres Hanya Modal Populer - News

Laporan Wartawan News, Fransiskus Adhiyuda

News, JAKARTA - Relawan IndonesiAnies mengharapkan Anies Baswedan tidak memilih cawapres pada Pilpres 2024 hanya karena populer.

“Kami ingin mendorong Cawapres yang memiliki visi-misi keindonesiaan, kompetensi dan rekam jejak yang bersih, tidak semata-mata karena populer,” kata Koordinator Relawan IndonesiAnies, Anshar di Jakarta, Senin (27/3/2023).

Anshar mengatakan, popularitas mungkin saja menjadi aspek penentu dalam sosialisasi Pilpres, tapi tidak menjadi penentu untuk memajukan Indonesia.

“Seperti cita-cita kami, Indonesia harus dipimpin pemimpin besar dengan pikiran-pikiran yang besar. Maka Cawapres dari Anies harus memiliki chemistry yang kuat dengannya,” tambah Anshar.

Oleh karena itu, relawan yang dideklarasikan pada November 2022 ini menekankan Anies jangan sampai diganggu apalagi diintervensi partai pengusung dalam memilih cawapresnya. Biarkan Anies memantau sosok yang tepat bagi dia dan Indonesia.

Baca juga: Mayoritas Pemilihnya Inginkan Anies Baswedan Jadi Capres, Golkar Bilang Begini

“Mereka berdua bakal menjadi harapan besar bagi seluruh rakyat Indonesia untuk keberlanjutan dan perubahan sosial. Jika Anies terpilih sebagai Presiden 2024, ia punya tanggungjawab sangat besar untuk membuat rakyat hidup lebih sejahtera,” kata Anshar.

Sementara, juru bicara IndonesiAnies Ajis Talaohu mengungkapkan Relawan IndonesiAnies akan menghormati keputusan Anies dalam memilih siapapun pendampingnya.

Baca juga: Posisi Top Three Ganjar Pranowo, Prabowo dan Anies Baswedan Sulit Digeser Jika Tidak Ada Keajaiban

Relawan ini akan berkomitmen mendukung Anies hingga mengantarkannya sebagai Presiden Republik Indonesia 2024.

Tapi baginya, sosok cawapres Anies nanti harus mampu menyusun sebuah konsep keindonesiaan untuk mewujudkan rasa keadilan sosial.

“Tidak harus populer tapi cawapres Anies harus punya semangat yang sama dengan misi besar Anies untuk memenuhi rasa keadilan rakyat Indonesia," jelas Ajis.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat