androidvodic.com

TPN Ganjar-Mahfud Disarankan Fokus Kampanyekan Program Kerja - News

News, JAKARTA - Posisi Calon Presiden Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo terhadap Pemerintahan Jokowi akhir-akhir ini dianggap dilematis.

Pengamat Politik dari Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah, mengatakan  kampanye dukungan ataupun kritik dari Ganjar Pranowo terhadap Jokowi tetap tidak akan bisa dikapitalisasi menjadi dukungan suara buatnya di Pilpres 2024.

Menurut dia posisi Ganjar memang dilematis.

Ketika Jokowi mendapatkan pujian maka efek elektoralnya jatuh ke Prabowo-Gibran.

Baca juga: SBY Disebut Beri Izin FKLPDK Dukung Ganjar, Demokrat: Beliau Tegaskan Dukung Pak Prabowo

Namun ketika mengkritik Jokowi maka yang diuntungkan adalah pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1 Anies-Muhaimin.

“Sehingga apapun yang dilakukan Ganjar tidak akan mendapatkan keuntungan perolehan suara,” kata Dedi, Rabu (29/11/2023).

Menurut dia ceruk suara Ganjar Pranowo sebagai capres PDIP sama dengan Jokowi.

“Sementara Jokowi sudah berpihak pada Prabowo-Gibran,” kata Dedi.

Dengan posisi seperti ini, menurut Dedi, kritikan Ganjar ataupun kader-kader PDIP terhadap pemerintah justru akan menurunkan suaranya di Pilpres 2024.

Dijelaskannya, PDIP diperkirakan hanya memiliki elektabilitas sekitar 20 persen suara di Pemilu.

“Artinya suara yang diperoleh Jokowi lebih banyak berasal dari parpol koalisi, maupun Jokowi sendiri,” ungkapnya.

Baca juga: Hari kedua Kampanye: Ganjar Jalan Sehat di Merauke, Anies ke Bandung, Prabowo-Gibran Masih Ngantor?

Seharusnya, kata Dedi, Ganjar tidak reaktif dengan ikut menyerang pemerintah.

Posisi yang paling strategis buat Ganjar, menurut Dedi adalah dengan tidak memuji ataupun mengkritik pemerintah.

Oleh karena itu, Tim Pemenangan Nasional atau TPN Ganjar-Mahfud seharusnya lebih fokus pada gagasan dan program-program yang ditawarkan jika nanti menjadi presiden.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat