androidvodic.com

Prabowo Dituding Tak Bisa Blusukan, TKN Minta Hasto Ubah KBBI Jadi Kamus Besar Bahasa Banteng - News

Laporan Wartawan News, Igman Ibrahim

News, JAKARTA - Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid meminta Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengubah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjadi Kamus Besar Bahasa Banteng (KBBB). Hal itu menyusul kritik Hasto soal capres nomor urut 1, Prabowo Subianto tak bisa blusukan.

"Kalau blusukan hanya punya PDIP, sebaiknya kamus besar bahasa Indonesia diubah kan. Menjadi KBBB, kamus besar bahasa banteng," ucap Nusron dalam konferensi pers di Media Center Prabowo-Gibran, Kebayoran, Jakarta Selatan, Selasa (2/1/2024) malam.

Baca juga: Kasus Dugaan Politik Uang Gus Miftah, Timnas AMIN Tuding Ada Surat Tugas Prabowo, Nusron: Tunjukkan!

Nusron menuturkan bahwa ucapan Hasto tidak konsisten soal gaya kampanye blusukan disebut hanya milik PDIP. Kali ini, Hasto justi menyebut yang bisa blusukan hanya Presiden Jokowi dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

"Dulu kan ngomong gitu kan Pak Hasto. Sekarang udah meningkat, bahwa blusukan itu yang bisa blusukan hanya Pak Jokowi dan Mas Ganjar," katanya.

Baca juga: Balas Manuver AMIN, Nusron Wahid: Masyarakat Jateng Ingin Perubahan Tapi Tanpa Partai Anies-Cak Imin

Ia menyampaikan setiap manusia mempunyai karakteristik masing-masing dalam menyapa masyarakat di desa. Menurutnya, semua orang berhak untuk blusukan menyerap aspirasi warga.

"Pak Jokowi blusukan alhamdulillah. Pak Ganjar blusukan alhamdulillah. Pak Prabowo juga blusukan alhamdulillah. Mas Gibran apalagi, mengikuti jejak bapaknya blusukan ke mana-mana. Ya kalau kita ngga blusukan ngga dengarkan aspirasi masyarakat, kita dapat informasi dari mana," ucapnya.

Lebih lanjut, Nusron menilai Hasto sedang panik lantaran terus menerus menyerang paslon nomor urut 2. Sebab, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo gagal untuk dikaitkan dengan gaya Presiden Jokowi.

"Saat ini sudah dengan terang benderang lebih banyak berpihak akan mendukung pada Pak Prabowo dan mas Gibran, ya ini adalah ungkapan orang yang lagi bingung. Ungkapan orang yang lagi panik. Ya gapapa. Dia sampaikan seperti itu," katanya.

Di sisi lain, kata Nusron, tidak ada satu figur capres maupun cawapres yang bisa meniru gaya Prabowo. Sebab, satu-satunya capres yang gemoy disebut hanya Prabowo.

Baca juga: Nusron Wahid Puji Penampilan Gibran di Debat Cawapres: Belimbing Sayur Kalau Dibuat Sambel Enak

"Yang jelas di antara sekitar 6 pasangan ini hanya 1 orang yang bisa melakukan itu yaitu hanya yang gemoy hanya 1 yaitu adalah Pak Prabowo. Yang lain semua bisa dilakukan. Tapi gemoy yang lain nggak bisa. Hanya Pak Prabowo yang bisa gemoy. Karena struktur fisiknya mendukung untuk itu," tukasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menyindir calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto sedang latihan blusukan saat berkunjung ke Cilincing, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu.

"Ya kami menghormati lah kira-kira kalau Pak Prabowo mencoba untuk latihan blusukan," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Selasa (2/1/2024).

Hasto mengatakan, blusukan merupakan sesuatu hal yang sangat baik ditunjukkan oleh setiap pemimpin.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat