androidvodic.com

3 Hal Krusial yang Berpotensi Gagalkan Wacana Koalisi Anies-Ganjar di Putaran Kedua Pilpres 2024 - News

News, JAKARTA - Muncul wacana koalisi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam beberapa hari belakangan.

Wacana koalisi tersebut berpotensi terbentuk jika salah satu paslon gagal lolos ke putaran kedua Pilpres 2024.

Baca juga: Menakar Peluang Bersatunya Anies dan Ganjar di Putaran Kedua, Intip Kekuatannya saat Berkoalisi

Namun, menyatukan kubu Anies-Muhaimin dengan Ganjar-Mahfud tidak lah mudah.

Berdasarkan catatan News ada tiga hal krusial yang sulit menyatukan koalisi tersebut.

1. Perubahan Vs Keberlanjutan

Selama ini, Anies-Muhaimin selalu menyerukan tagline perubahan dalam setiap kampanyenya.

Seperti saat menyambangi Kedaton Kutai Kartanegara Ing Martadipura dalam agenda kampanyenya di Kalimantan Timur pada Kamis (11/1/2023), Anies menegaskan Indonesia adil makmur bisa terwujud bila kita melakukan perubahan.

"Kami menginginkan agar Indonesia yang kaya raya itu menjadi negeri yang memberikan kemakmuran bagi semua. Memberikan rasa keadilan dan kesetaraan bagi semua," ujarnya.

"Misi ini kami bawa dan dalam mengemban misi ini kami menyampaikan pesan kepada semua bahwa harapan tentang Indonesia adil makmur hanya bisa berubah, terwujud bila kita melakukan perubahan," tuturnya.

Sementara itu, Ganjar-Mahfud berkomitmen usung keberlanjutan pembangunan program Jokowi.

Ganjar Pranowo mengatakan dirinya bakal melanjutkan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika nanti memenangi pemilu umum presiden (Pilpres) 2024.

Alasan kenapa Ganjar bakal melanjutkan kepemimpinan Jokowi adalah karena dalam dua kali pilpres sebelunya ia menjadi bagian dari tim sukses eks Gubernur DKI Jakarta ke-14 ini.

"Oh iya, jelas dong. Saya kan dua kali pilpres terakhir kemarin, selalu tim sukses," kata Ganjar kepada awak media di Nganjuk, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024). 

Ganjar menegaskan tak perlu ragu akan keberlanjutan kepemimpinan dan program pemerintah jika ia terpilih.

“Wadas, saya amankan itu karena belasan tahun tidak pernah jadi dan pemerintahan harus menyelesaikan. Saya ambil tanggung jawabnya, tertuduhnya saya tidak apa-apa, tapi tugas saya menyelesaikan persoalan ketika persoalan itu muncul, jalan tol, PLTU,” tuturnya.

Baca juga: Tanggapi Isu Koalisi PDIP dan PKS, Fahri Hamzah: Mustahil Disatukan, Seperti Minyak dan Air

2. Disharmonis PDIP dengan NasDem

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat