androidvodic.com

Alasan Keamanan, KPU Geser Proses Rekapitulasi di Papua Pegunungan dari Wamena ke Jayapura  - News

Laporan Reporter News, Rizki Sandi Saputra

News, JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum RI (KPU) Mochamad Afifuddin mengatakan, sejauh ini masih ada satu provinsi yakni Papua Pegunungan yang tengah melakukan rapat pleno dalam tingkatan Provinsi.

Kata Afifuddin sejauh ini, hanya tinggal provinsi Papua Pegunungan yang belum berangkat dari lokasi rapat pleno untuk menyerahkan berkas rekapitulasi suara.

Baca juga: Sisa Empat Provinsi, KPU Upayakan Selesaikan Rekapitulasi Suara Nasional Hari Ini

Afifuddin menyebut, saat ini terdapat adanya alasan keamanan yang membuat lokasi rekapitulasi di Papua Pegunungan harus digeser dari Jayawijaya ke Jayapura.

"Untuk Papua Pegunungan sedang pleno Tolikara di Jayapura karena situasi keamanan," kata Afifuddin saat membuka rapat pleno rekapitulasi suara nasional di Kantor KPU RI, Selasa (19/3/2024).

Kata dia, alasan keamanan tersebut yang membuat pihaknya bersama aparat kemanan melakukan kebijakan-kebijakan sebagai langkah antisipatif.

Menurut dia, salah satu caranya yakni dengan menggeser proses rekapitulasi provinsi dari Wamena ke Jayapura.

"Jadi situasi-situasi ini koordinasi kita dengan kepolisian untuk mengambil langkah-langkah antisipatif khusus untuk pleno rekapitulasi kabupaten Tolikara tidak dilaksanakan di Wamena atau di Jayawijaya tetapi digeser ke Jayapura," beber dia.

Baca juga: Rekapitulasi Suara Ketum Parpol, Hanya Ahmad Syaikhu yang Melaju Mulus ke Senayan

Meski terjadi kendala keamanan, namun Afifuddin menargetkan kalau proses rekapitulasi untuk kedua provinsi di Papua yakni Papua dan Papua Pegunungan bisa diterima berkasnya pada malam ini.

Sehingga kata dia, pada tanggal 20 Maret besok, bisa langsung dilakukan penetapan.

"Jadi mungkin untuk mengatur waktu teman saksi juga mudah-mudahan sore atau malam nanti sudah hadir teman-teman dari Papua segera (datang ke KPU RI) setelah itu Papua Pegunungan," tukas Afifuddin.

Hanya saja, Afifuddin tidak menjelaskan secara detail alasan gangguan keamanan yang dimaksudnya tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat