androidvodic.com

Bima Arya Sebut Kondusivitas Kota Bogor Sempat Terganggu saat Rizieq Dirawat di RS UMMI - News

News, JAKARTA - Walikota Bogor Bima Arya turut dihadirkan dalam sidang lanjutan kasus test swab palsu di Rumah Sakit (RS) UMMI Bogor, atas terdakwa Muhammad Rizieq Shihab (MRS) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Rabu (14/4/2021).

Kehadiran Bima Arya dalam sidang ini untuk dimintai keterangannya sebagai saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Dalam persidangan, pria yang karib disapa Kang Bima itu mengatakan, kondisi ketenangan di kota Bogor sempat terganggu saat Rizieq Shihab menjalani perawatan di RS UMMI Bogor.

Hal tersebut kata Bima dikarenakan mengundang polemik di berbagai media massa yang membuat kegaduhan di sekitaran wilayah Kota Bogor.

"Tentu kondusivitas terganggu (di kota Bogor), karena polemik yang ramai baik di media cetak, elektronik, maupun online dan media sosial," tuturnya saat memberikan kesaksian.

Bahkan kata Bima, peristiwa tersebut juga sempat mengundang beberapa mahasiswa menggelar aksi di sekitaran wilayah Bogor.

Namun kata dia, pihaknya berhasil melakukan peredaman terhadap aksi tersebut.

Baca juga: Hakim Tanya Bima Arya Alasan Permintaan Swab Test Ulang Terhadap Rizieq Shihab

"Aksi dari mahasiswa berhasil kami redam ketika kami sampaikan bahwa tidak baik untuk mengangkat isu ini yang sangat sensitif karena akan mengganggu konsentrasi pemberantasan Covid-19," tukasnya.

Sebelumnya, Walikota Bogor Bima Arya, dalam kesaksiannya dirinya mengatakan alasan dirinya bersikeras untuk mendapatkan hasil test swab Rizieq Shihab. 

Hal itu dikarenakan kata dia, Rizieq yang dirawat di RS UMMI pada Kamis 26 November 2020, terindikasi baru saja melakukan kontak erat dengan Walikota Depok Muhammad Idris yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Kami mempertegas bahwa untuk HRS dengan memberikan hasil test swab, karena beliau mempunyai kontak erat dengan orang yang terpapar Covid-19 antara lain Walikota Depok," kata Bima dalam persidangan.

Lanjut kata Bima, dengan tidak disertakannya hasil tes swab tersebut dikhawatirkan dapat memberikan dampak luas terhadap seluruh pihak yang bekerja di Rumah Sakit.

Pasalnya kata pria yang karib disapa Kang Bima itu, banyak warganya yang menggantungkan harapan dalam artian bekerja di RS UMMI tersebut.

"Saya mengkhawatirkan apabila ada kasus positif di RS itu akan kemudian bisa menular ke yang lain. Landasan kami, hanya ingin memastikan dokter, perawat tidak tertular virus Covid-19," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat