androidvodic.com

Faktor Cuaca Jadi Salah Satu Penyebab Hilal Sulit Terlihat di Lokasi Pemantauan Kanwil Kemenag DKI - News

Laporan wartawan News, Fahmi Ramadhan

News, JAKARTA - Faktor cuaca yang tak bersahabat di area pemantauan hilal Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta disebut jadi salah satu faktor tak terlihatnya hilal penentu 1 Syawal 1444 Hijirah.

Sebagai informasi, adapun ketinggian hilal di lokasi pemantauan Kanwil Kemenag DKI Berada di ketinggian 1,8 derajat.

Kepala Kantor Wilayah Kemenag DKI Jakarta, Cecep Choirul Anwar mengatakan, selain ketinggian hilal yang belum sesuai kriteria faktor cuaca yang mendung juga jadi sebab tak terlihatnya hilal.

Baca juga: Hilal Tak Terlihat di Jakarta, Medan dan Jepara

"Oh sangat (faktor cuaca) sangat pengaruh, disamping 1,8 derajat teman-teman juga bisa lihat kondisi cuaca tidak mendukung sehingga lebih sulit lagi (hilal terlihat)," jelas Cecep kepada wartawan.

Mengenai hal ini, berdasarkan pantauan News di lokasi, kondisi langit di sekitar lokasi pemantauan hilal memang terlihat diselimuti awan cukup pekat.

Bahkan di sekitar area pemantauan pada pukul 16.00 WIB sore tadi juga sempat di guyur hujan meski dengan intensitas sedang.

Hilal Berada di Ketinggian 1,8 Derajat

Ketinggian hilal dari lokasi pemantauan di Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta, Jakarta Timur saat ini berada di ketinggian 1,8 derajat per pukul 17.46 WIB, Kamis (20/4/2023).

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag DKI Jakarta Cecep Choirul Anwar usai pihaknya bersama sejumlah ormas islam mengadakan pemaparan jelang pemantauan hilal penetapan 1 Syawal 1444 H.

Baca juga: Berada di Ketinggian 1,3 Derajat, Hilal Sulit Teramati dari Lokasi Pemantauan Kanwil Kemenag DKI

"Hari ini kami bersama beberapa ormas diawali tadi ada paparan dan disitu sudah disampaikan bahwa pada saat ini tinggi hilal 1,8 derajat," kata Cecep kepada wartawan.

Dengan kondisi itu, Cecep menjelaskan bahwa sulit bagi pihaknya untuk bisa mengamati keberadaan hilal tersebut.

Sulitnya hilal teramati dari ketinggian tersebut dijelaskan Cecep lantaran posisi hilal tidak sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan Mabims yakni di ketinggian 3 derajat dengan engolasi 6,4 derajat.

"Dan sekarang hanya 1,3 derajat sehingga kami susah untuk memastikan besok 1 Syawal 1444 Hijriah atau belum," jelasnya.

Apabila nantinya hilal benar benar tidak teramati dari lokasi saat ini, Cecep menuturkan bahwa pihaknya akan tetap melaporkan hasil amatan ke kantor pusat Kementerian Agama RI.

Pasalnya dikatakannya, untuk menetapkan penentuan 1 Syawal 1444 Hijirah merupakan wewenang dari Menteri Agama Republik Indonesia.

"Dan insyaallah sore ini akan dilakukan rapat-rapat oleh seluruh Ormas-ormas secara nasional dan setelah itu akan dilaksanakan isbat apakah besok 1 Syawal atau bukan itu memang domain Kantor pusat," pungkasnya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat