androidvodic.com

Warga Matraman Bantah Pemilik Gran Max yang Kecelakaan Maut di Tol Cikampek: Saya Kaget dan Nangis - News

News, JAKARTA- Pemilik Daihatsu Gran Max naas yang kecelakaan maut di Tol Jakarta-Cikampek arah jakarta Km 58 terdaftar sebagai warga Matraman, Jakarta Timur.

STNK mobil GranMax atas nama Yanti Setiawan Budidarma beralamat di Jalan Duren No 16 RT 003 RW 009, Kelurahan Utan Kayu Utara, Matraman, Jakarta Timur.

Ternyata, Setiawan Budidarma (62) yang beralamat di SNTK tersebut mengaku tidak punya mobil Gran Max.

Baca juga: Kapolri Sebut Contraflow Tetap Dibutuhkan saat Mudik Lebaran, Meski Picu Kecelakaan di Tol Cikampek 

Setiawan kaget ketika rumahnya mendadak didatangi sejumlah anggota polisi yang menanyakan soal kecelakaan maut tersebut.

"Saya terkejut, kaget, ini kaki masih gemetar. Perut agak mual," ucap dia kepada Kompas.com di Matraman, Jakarta Timur, Senin.

Setiawan tidak mengetahui para polisi itu dari wilayah mana, tetapi ia menduga mereka jajaran Polres Karawang.

Pasalnya, mereka menanyakan beragam hal, tetapi utamanya seputar kecelakaan tersebut. Selain itu, ia diinformasikan bahwa namanya terdapat dalam STNK sebuah mobil yang hangus terbakar.

STNK mobil Gran Max atas nama Yanti Setiawan Budidarma beralamat di Jalan Duren No 16 RT 003 RW 009, Kelurahan Utan Kayu Utara, Matraman, Jakarta Timur.

Seluruh penumpang dalam mobil tersebut tewas dalam kecelakaan itu.

"Data dari polisi adalah Yanti Setiawan Budidarma.  Itu nama saya disangkut-pautin sama saudari Yanti ini. Saya tidak pernah mengenal namanya, Yanti pun enggak pernah (kenal)," ucap dia.

Setiawan kebingungan. Sebab, ia tidak punya STNK mobil. Bahkan, ia tidak pernah memiliki mobil Gran Max.

Baca juga: Detik-detik Ibu di Bogor Syok Dapat Kabar 2 Anak dan Adiknya Jadi Korban Kecelakaan Tol Cikampek 

Di samping itu, nama Setiawan pun hanya Setiawan Budidarma. Tidak ada nama "Yanti" di nama depan maupun nama belakangnya.

Nama itu pun tidak ada di keluarganya, serta di lingkungan yang telah Setiawan tempati sejak tahun 2011.

"Pertama kalinya dapat laporan, saya kaget. Tadi sampai nangis, sampai terpaksa batalin puasa tenggorokan kering banget, perut sempat keram," Setiawan berujar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat