androidvodic.com

Cerita Penjahit Jokowi Jelang Pelantikan Presiden: Dulu Begi, Sekarang Slim Fit - News

TRIBUNNEEWS.COM, JAKARTA-Rusman (65) dipanggil ke Istana Bogor beberapa waktu lalu. Pemilik Feng Sin Tailor ini, diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjahitkan batik, kemeja putih, dan celana bahan hitam. 

Ada detail-detail permintaan khusus dari Jokowi, "Diminta dibuat agar lebih slim (ngepas di badan)," kata Rusman mengawali ceritanya saat ditemui News, Selasa (15/10/2019).

Baca: Perppu Dinilai Bukan Solusi Utama Penyelesaian Polemik UU KPK

Feng Sin Tailor berdiri sejak 1933. Rusman meneruskan jejak orang tuanya pada era 70an. Puluhan tahun Rusman menjahit beragam pakaian, untuk pelbagai profesi.

Di era Presiden Soeharto, ia pernah menjahit untuk Fuad Hassan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 1985-1993. Juga Menteri Kesehatan era 1999-2001 Achmad Sujudi.

Rusman tak pernah mengira, profesinya itu mempertemukannya dengan orang nomor satu di Indonesia, Joko Widodo. "Saya tak pernah mengira akan menjahitkan orang nomor satu di Indonesia," imbuh Rusman.

Saat ditemui Rusman tengah duduk di atas kursinya di gerai Feng Sin Tailor di Jalan Gunung Sahari V No. 11-A, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (15/10/2019). Ia menggunakan kemeja biru muda, sambil mengalungi alat ukur baju.

Beberapa waktu lalu, Rusman diminta datang ke Istana Bogor. Ia mengukur badan Jokowi, untuk setelan jas, yang akan digunakan pada debat pemilihan presiden 2019 lalu. Sejak tujuh tahun lalu, menjadi penjahit Jokowi tak ada perubahan berat badan atau pun besaran ukuran untuk pakaian dan celana.

"Sama saja ya karena bisa dilihat dari incinya. Malahan lebih kecil. Kalau celana sama saja. Kalau kemeja lebih langsing. Kalau dulu kan bikin gombrong. Sekarang jadi kurang 1 cm, dari yang lama," kata dia.

Baca: Viral Video Calon Prajurit Lantunkan Ayat Alquran Lolos Seleksi TNI AL, Jumanto: Saya Anak Petani

"Postur tubuhnya sama, badannya tidak ada yang berubah. Memang langsing. Kalau sampai sekarang dari 2012 tidak ada perubahan ya. Dia 81-82, kalau lingkar celana 31 inci, tidak berubah dari 2012," ucap Rusman.

Pada pertemuan itu, Jokowi tak banyak bicara. Rusman pun ke Istana Bogor hanya untuk mengukur badan Jokowi. "Tidak banyak ngomong dia (Jokowi) he-he, kan' cuma jahit saja," tutur Rusman.

Setiap bulan, kata Rusman, pihak Istana memintanya untuk menjahitkan empat batik, empat kemeja putih, dan dua celana bahan. Sejak masa kampanye pemilihan presiden 2019, Jokowi meminta ukurannya tak lagi begi atau longgar.

Namun, meminta agar dibuat lebih slim atau pas di badan. Termasuk pada bulan ini, bertepatan dengan pelantikan 20 Oktober mendatang.

"Permintaan khususnya ya dibuat agak slim. Waktu itu siang di Istana Bogor. Sejak saat itu Pak Jokowi meminta agar ukuran dibuat agak slim. Kalau dulu begi, sekarang seluruhnya agak slim. Kalau dulu Pak Jokowi masih begi, kesempitan tidak enak, mungkin dulu nyaman gitu," kata Rusman.

Tapi sampai saat ini, Rusman belum menerima pesanan untuk menjahitkan jas Jokowi yang akan digunakan pada pelantikan, "Sampai saat ini, tidak ada orderan jas. Mungkin pakai jas lama," ujar Rusman.

Baca: Jokowi Pastikan Ada Menteri Muda di Kabinet, Rhenald Kasali Sebut 4 Bidang yang Layak Ditangani

Pria berkacamata ini, tak mengira akan bisa menjahitkan Jokowi, beserta istrinya Iriana, dan anak bungsunya, Kaesang. Rusman tak percaya bisa sejauh ini, "Ya saya juga tidak menyangka. Tapi senang pastinya," ucapnya seraya berkaca-kaca.

Rusman berujar tak ada tarif khusus yang dikenakan kepada Jokowi. Menurutnya, tarif yang dikenakan, tarif normal. "Sama saja. Antar-jemput pasti ada ongkosnya he-he. Biasanya Rp 2 juta lebih, sampai puluhan juta ada, tergantung ongkosnya. Kalau jahit batik Rp 7 juta, bahan dari dia. Celana bahan Rp 2-5 juta," sambungnya.

Rusman pun sempat menunjukan jahitannya. Saat diperlihatkan akun Instagram @jokowi, ia menunjuk hampir keseluruhan foto Jokowi, memakai jahitan karyanya.

Baca: Traveling ke Kampung Halaman Jokowi, Kunjungi 7 Tempat Wisata di Solo saat Liburan Akhir Pekan

"Itu yang saat bertemu Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dan mantan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull," imbuh Rusman sambil menunjuk foto Jokowi bersama Rutte dan Turnbull.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat