androidvodic.com

Sesmenpora Gatot: Semoga Allah Maafkan Imam Nahrawi - News

Laporan Wartawan News, Glery Lazuardi

News, JAKARTA -  Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto menegaskan tidak mempunyai ambisi untuk menjabat sebagai Menpora.

Dia membantah tudingan memanfaatkan peluang untuk menjadi orang nomor 1 di kementerian itu setelah Imam Nahrawi tersingkir dari jabatan karena tersandung kasus suap pemberian dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Baca: Imam Nahrawi dan Sesmenpora Gatot S Dewa Broto Bersitegang di Ruang Sidang

"Saya tidak mempunyai ambisi apapun," kata dia, setelah memberikan keterangan sebagai saksi untuk terdakwa Imam Nahrawi, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (4/3/2020).

Dia memperkirakan Imam Nahrawi berpendapat dirinya akan menempati posisi Menpora setelah menyatakan siap ketika ditanya oleh awak media terkait penunjukan sebagai pelaksana tugas Menpora, pada bulan September 2019 lalu.

Setelah Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan status tersangka pada Rabu 18 September 2019, Imam mengajukan surat pengunduran diri dari jabatan Menpora, berselang satu hari kemudian.

"Saya ditanya. Kita tahu beliau ditetapkan (tersangka,-red) 18 September. Ada jumpa Imam, saya fasilitasi sebagai Sesmen. Kemudian, pada saat masuk mobil saya ditanya. Saya katakan siap, tetapi kan tidak ada ambisi," tuturnya.

Gatot mengaku tidak pernah berambisi sebagai Menpora. Meskipun, dia sudah bekerja di kementerian itu sejak Maret 2014.

Dia membuktikan masih setia di Kemenpora sampai Menpora saat ini dijabat oleh Zainudin Amali.

"Bukti, saya abdi menteri yang ada sekarang," kata dia.

Dia juga membantah menggelar acara tumpengan di Kantor Kemenpora untuk merayakan lengsernya Imam Nahrawi.

Baca: Sesmenpora Gatot Curhat Dimintai Uang Rp 500 Juta Oleh Sekretaris Pribadi Mantan Menpora

Dia menegaskan acara tumpengan digelar bertepatan dengan perayaan ulang tahun pada 31 Oktober 2019, sedangkan Imam Nahrawi ditetapkan sebagai tersangka 18 September 2019

"Saya tidak ada tumpengan. Kebetulan ulang tahun saya tanggal 31 Oktober. (Imam Nahrawi,-red) ditetapkan tersangka 18 September, ulang tahun 31. Saya tidak suka dirayakan, tetapi anak buah ingin. Semoga Allah memaafkan (Imam Nahrawi,-red)" tambahnya.

Sempat bersitegang

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat