androidvodic.com

Agung Laksono Ajak Pengusaha dan Konglomerat Bantu Pemerintah Tanggulangi Corona - News

News, JAKARTA - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) HR Agung Laksono mengajak kalangan pengusaha dan dunia usaha swasta turut ambil bagian membantu pemerintah dalam upaya penanggulangan virus Corona.

Agung Laksono meyakini penanggulangan penyebaran dampak virus corona atau Covid-19 akan optimal jika pemerintah dan seluruh elemen masyarakat berperan aktif bersinergi memberikan kontribusi sesuai kapasitasnya masing-masing.

"Saya mengajak seluruh anak bangsa terutama para pengusaha besar dan konglomerat di Indonesia tergerak hatinya bersatu dan bersinergi menjadi bagian dari upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19," kata Agung Laksono di Jakarta, Rabu (25/3/2020), saat ditanya tentang adanya seruan kepada dunia usaha untuk bersama membantu pemerintah dalam mencegah penyebaran virus Corona. 

Baca: Presiden Minta Pertanian Terus Berproduksi

Menurut, Agung Laksono, seruan seperti ini tidak ada salahnya untuk disampaikan, apalagi pihaknya mendengar sudah ada beberapa pengusaha yang berpartisipasi membantu pemerintah dalam penanganan wabah virus Corona.

"Para pengusaha besar dan konglomerat itu kan pastinya punya resources finansial yang lebih. Apapun model dan jenis bantuan yang diberikan, yang penting ada kontribusi untuk masyarakat. Saya yakin para pengusaha besar dan konglomerat itu mau koq membantu pemerintah dalam menanggulangi wabah virus Corona ini," ujarnya.

Mengenai dampaknya ke perekonomian, Agung Laksono berpendapat jangan dulu melihat ke arah sana karena pemulihan negara dari virus corona harus lebih diprioritaskan.

"Mau ekonomi gimana juga semua hancur. Bukan saja di Indonesia, tapi seluruh negara di dunia juga mengalami hal yang sama akibat Corona ini. Ekonomi terpuruk bisa dibangun kembali, namun nyawa rakyat yang meninggal akibat wabah ini tidak akan bisa dihidupkan lagi. Lebih baik konsentrasi saja ke pencegahan dan pemulihan," katanya.

Kepada masyarakat, Agung Laksono juga mengimbau agar tidak panik dan menghentikan panic buying yang bisa menciptakan persoalan baru di tengah masyarakat, yakni kelangkaan barang yang justru merugikan masyarakat itu sendiri.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat