Menteri Pendidikan Era SBY Ungkap Risiko Pembelajaran Tatap Muka di Tengah Pandemi Covid-19 - News
Laporan wartawan News, Fahdi Fahlevi
News, JAKARTA - Mantan Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengungkapkan beberapa risiko digelarnya pembelajaran secara langsung atau tatap muka.
Nuh mengatakan pembelajaran secara langsung di tengah pandemi Covid-19 harus menerapkan physical distancing.
Penerapan physical distancing di sekolah dapat membuat kapasitas ruang kelas berkurang untuk murid.
"Kalau ini kita terapkan di sekolah, mau nggak mau kapasitas kelas kita itu secara umum berkurang. Paling tidak separuh karena harus jaraknya satu meter sampai 1,5 meter. Biasanya satu meja bisa diisi dua orang harus diisi satu orang," ucap Nuh dalam Zoominar Lembaga Pendidikan Ma'arif NU, Senin (1/6/2020).
Baca: Dengar Nikita Willy Blak-blakan Ingin Punya Anak Tanpa Nikah, Luna Maya Bingung Jawab: Gimana Nih
Sehingga, dibutuhkan kelas baru untuk menggelar pembelajaran.
Sementara penambahan kelas baru akan memakan biaya dan waktu pembuatan.
Nuh mengatakan jika tidak ingin menambah ruang baru, dapat menggunakan sistem pembelajaran dua gelombang.
Sistem ini juga berisiko penambahan jam kerja guru.
Baca: Dapat Buku Nikah, Zaskia Gotik: Mudah-mudahan Ini Pernikahan Pertama dan Terakhir Eneng
Honor guru juga mengalami penambahan, sementara sekolah tidak bisa meminta kenaikan biaya tambahan kepada murid.
"Karena anaknya dipecah jadi 15 15, berarti dia mengajar dua kali, berarti honornya dua kali. Enggak mungkin muridnya disuruh bayar dua kali. Ini persoalan riil di lapangan yang perlu kita pikirkan," ungkap Nuh.
Masalah lainnya adalah kewajiban sekolah mengatur jarak antar siswa untuk mencegah penyebaran virus corona.
Baca: Modal Bujuk Rayu, Tukang Bakso Cabuli Gadis 16 Tahun Berulang Kali
Menurut Nuh, pembatasan di dalam kelas dapat dilakukan oleh guru. Sementara pembatasan di luar kelas akan sulit diawasi oleh guru.
"Begitu dia istirahat keluar, waktu di dalam kelas dia pakai masker. Apa yang namanya anak-anak, itu pas di luar masker dicopot," kata Nuh.
Menurutnya, sekolah harus mampu beradaptasi dan membuat terobosan untuk tetap memberikan pengajaran kepada para siswa di tengah pandemi ini.
Terkini Lainnya
Virus Corona
Mantan Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengungkapkan beberapa risiko digelarnya pembelajaran secara langsung atau tatap muka.
6 Poin Pleidoi SYL: Mengaku Dizalimi, Minta Dibebaskan hingga Curhat Sempat Terindikasi Kanker
BERITA TERKINI
berita POPULER
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiwo Serahkan Program Sosial BI ke PMI Jakarta Utara
Ikatan Alumni UII Gelar Nobar Film Alkostar, Mahfud MD Bicarakan Konsep Sukma Hukum
Tenaga Ahli Utama KSP Sebut Moderasi Beragama Jadi Modal Indonesia dalam Urusan Diplomasi
Eks Menlu RI Tegaskan Pendidikan jadi Cara Tangkal Pengaruh Radikalisme di Indonesia
SYL Sebut 3 Kali Nama Surya Paloh Dalam Pembelaannya: Hormat Ku Buat Abang Ku