Menjawab Tantangan Industri 4.0, Muncul Istilah Society 5.0, Apa Itu ? - News
Laporan wartawan News, Wilem Jonata
News, JAKARTA - Revolusi Industri 4.0 yang menunjukkan era teknologi digital sudah tak asing lagi di telinga.
Seperti dilaporkan kompas.com, industri 4.0 melibatkan perubahan sistemik di banyak sektor dan aspek kehidupan manusia.
Dampak lintas dari sektor teknologi yang muncul lebih penting daripada kemampuan yang mereka wakili.
Dikutip dari Forbes, industri 4.0 ini mengoptimalkan komputerisasi industri 3.0.
Ketika komputer diperkenalkan di industri 3.0, maka itu mengganggu penambahan teknologi yang sama baru.
Sekarang dan ke masa depan ketika industri 4.0 dibuka, maka komputer terhubung dan berkomunikasi satu sama yang lain.
Kombinasi dari sistem fisik-cyber, internet of things (IoT) dan internet of system membuat industri 4.0 menjadi mungkin dan membuat pabri pintar menjadi kenyataan.
Baca juga: Perguruan Tinggi Dituntut Bisa Memenuhi Kebutuhan SDM Berkompetensi Industri 4.0.
Belum lama larut dalam euforia industri 4.0, kita sudah mendengar istilah Society 5.0.
Apa itu? Society 5.0 adalah revolusi industri yang dirumuskan oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada bulan Maret 2017 di pameran CeBIT, Hannover, Jerman (sumber: Cao.go.jp).
Tujuannya, yakni untuk menangani segala permasalahan yang terjadi di Jepang dan baru diresmikan pada 21 Januari 2019.
Saat itu, Jepang sedang mengalami sebuah tantangan berkurangnya populasi yang membuat penduduk/pekerja usia produktif berkurang.
Karenanya, Jepang berusaha memperbaiki kondisi tersebut dengan menerapkan Society 5.0.
Society 5.0 sendiri menjadi sebuah “solusi” dari Revolusi Industri 4.0, di mana banyak masyarakat beranggapan bahwa Industri 4.0 akan menggunakan mesin-mesin berteknologi canggih yang akan menekan jumlah pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga manusia.
Terkini Lainnya
Revolusi Industri 4.0 yang menunjukkan era teknologi digital sudah tak asing lagi di telinga.
BERITA TERKINI
berita POPULER
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiwo Serahkan Program Sosial BI ke PMI Jakarta Utara
Ikatan Alumni UII Gelar Nobar Film Alkostar, Mahfud MD Bicarakan Konsep Sukma Hukum
Tenaga Ahli Utama KSP Sebut Moderasi Beragama Jadi Modal Indonesia dalam Urusan Diplomasi
Eks Menlu RI Tegaskan Pendidikan jadi Cara Tangkal Pengaruh Radikalisme di Indonesia
SYL Sebut 3 Kali Nama Surya Paloh Dalam Pembelaannya: Hormat Ku Buat Abang Ku