androidvodic.com

Indonesia Disebut Kekurangan Karya-karya Tulis Intelektual - News

News, JAKARTA - Dosen Ilmu Hukum Tata Negara Universitas 17 Agustus 1945 (Untag), Dr. Soetanto Soepiadhy menyebut Indonesia saat ini sangat kekurangan karya-karya tulis intelektual.

Menurutnya itu terjadi karena kebanyakan anak bangsa hari ini tidak lagi kreatif sebagaimana nenek-nenek moyang di masa lampau.

Hal ini disampaikan Dr. Soetanto dalam webinar  tentang kebangsaan yang digelar pada Rabu (22/4/2021).

"Di negeri ini amat sunyi karya-karya tulis intelektual. Indikatornya tampak dari rendahnya buku yang diterbitkan. Kita tidak seperti nenek-nenek moyang kita yang pandai, adalah agen-agen kebudayaan yang baik," ujar Dr. Soetanto.

Baca juga: Demokrat Tegaskan Nama dan Logo Partai Bukan Lagi Menjadi Hak Kekayaan Intelektual Pribadi

Baca juga: Pesan Menteri Agama Yaqut Cholil dalam Kongres VI PIKI: Bangun Budaya, Hargai Peran Intelektual

Dr. Soetanto menyebut minimnya karya tulis intelektual juga menjadi indikator bahwa Indonesia saat ini mengalami involusi kebudayaan alias mandeg kebudayaan.

"Orang-orang yang mengalami involusi kebudayaan itu adalah orang yang hanya akan memuja kebudayaan secara estetik dan tidak mampu melihatnya sebagai bagian dari karya kreatif yang progresif," jelas dia. 

Menurutnya, segenap anak bangsa hari ini harusnya bersepakat untuk menjadi agen kebudayaan, bukan hanya sebagai pewaris kebudayaan.

Setidak-tidaknya diharapkan anak bangsa mampu menciptakan, mengarahkan ataupun mengembangkan kebudayaan. 

"Meskipun yang diarahkan atau dikembangkan atau yang diciptakan, bertentangan dengan budaya lama. Itulah konsekuensinya," ujar Dr. Seotanto.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat